BIOLOGI ONLINE

blog pendidikan biologi

Persilangan kapri untuk memahami pewarisan sifat beda

Adanya perbedaan pada makhluk hidup disebabkan oleh sesuatu yang diturunkan orang tua atau induk kepada keturunannya. Pada mulanya, orang berpendapat bahwa sifat-sifat bawaan diturunkan melalui darah. Akan tetapi pendapat ini sekarang tidak dibenarkan lagi. Sifat orang tua diturunkan kepada anaknya melalui sel kelamin (gamet). Ilmu yang mempelajari penurunan sifat adalah Ilmu Genetika.

Dalam mempelajari penurunan sifat anda akan menjumpai istilah-istilah yang menggambarkan lambang bagi generasi atau keturunan berikutnya. Adapun istilah-istilah tersebut adalah :

  1. Induk atau tetua yang dinyatakan dengan parental (P);
  2. Keturunan kesatu yang dinyatakan dengan filial satu
  3. Keturunan kedua yang dinyatakan dengan filial dua
  4. Keturunan ketiga yang dinyatakan dengan filial tiga

Dari kegiatan yang anda lakukan di atas, anda dapat mengetahui bahwa terjadi penurunan sifat yang berasal dari induk kepada filialnya   P merupakan induk dari  merupakan induk dari , demikian seterusnya.

Bagaimanakah penurunan sifat itu terjadi ? Penurunan sifat kepada keturunannya terjadi melalui sel kelamin jantan dan betina. Artinya, proses penurunan sifat tidak akan terjadi apabila tidak terjadi perkawinan antar sel kelamin.

Kapri

Orang yang pertama melakukan analisa penurunan sifat dan menuangkannya dalam bentuk angka-angka adalah Mendel dengan menggunakan tanaman kapri. Meskipun riset yang dilakukan Mendel menggunakan tanaman, tetapi prinsip-prinsip dasar penurunan sifat yang ditemukannya dapat diaplikasikan pada manusia dan hewan karena pada dasarnya mekanisme penurunan sifat pada semua makhluk hidup adalah sama.                                                                                                       Mendel mengamati sifat-sifat beda pada tanaman kapri. Melalui persilangan dan seleksi tanaman kapri (Pisum sativum) pada beberapa generasi, Mendel menemukan bahwa beberapa sifat yang ditunjukkan oleh keturunan bukanlah merupakan gabungan (campuran) sifat parentalnya.

Sebagai contoh warna bunga kapri adalah ungu atau putih.  Ketika tanaman kapri berbunga ungu disilangkan (dikawinkan) dengan tanaman kapri berbunga putih, keturunannya ternyata berbunga bukan intermediate antara putih dan ungu (misalnya ungu muda), tetapi justru ungu. Mendel mengamati bahwa ada tujuh sifat yang mudah diamati dan mudah dibedakan dan masing-masing hanya terdiri dari dua bentuk.

Persilangan

 

 

 

Sifat-sifat beda yang diamati oleh Mendel

 

Berdasarkan hasil pengamatannya tersebut Mendel berhipotesis  bahwa terdapat faktor penurunan sifat yang menghasilkan sifat-sifat tertentu.  Faktor tersebut sekarang disebut sebagai gen. Untuk sifat tertentu terdiri dari sepasang alternative.  Mendel memutuskan bahwa semestinya ada alternative gen untuk tinggi dan ada alternative gen untuk pendek.  Bentuk alternative dari gen selanjutnya disebut alel.  Untuk setiap sifat dari suatu organisma dikontrol oleh sepasang alel, satu alel berasal dari induk jantan, dan satu alel dari induk betina.

Mendel juga menemukan bahwa tanaman yang mempunyai bunga ungu selalu menghasilkan tanaman berbunga ungu.  Tanaman ini mempunyai sepasang alel warna bunga ungu yang berasal dari parental jantan dan betina.  Mendel menyebut tanaman ini homozigot.  Mendel bertanya-tanya bagaimana kira-kira keturunan dari kalau parental berbunga ungu disilangkan dengan tetua berbunga putih.  Ternyata dari persilangan tersebut dihasilkan tanaman berbunga ungu.  Tanaman ini menerima alel ungu dari parental satu dan alel putih dari parental lainnya.  Akan tetapi meskipun mempunyai alel ungu dan alel putih, tanaman tersebut berbunga ungu.  Organisma seperti tanaman ini deisebut oleh Mendel sebagai heterozigot.  Pada tanaman heterozigot ini hanya alel ungu yang tersekpresi, alel putih tersembunyi.  Mendel menyebut alel yang selalu terekspresi ini dominan, sementara yang tersembunyi resesif.    Pada persilangan tanaman yang menghasilkan biji kuning dengan tanaman berbiji hijau, Mendel mendapatkan bahwa generasi F1 selalu kuning.  Akan tetapi generasi F2 selalu menghasilkan perbandingan 3:1 untuk kuning terhadap hijau.

Perbandingan 3:1 ini juga terdeteksi pada generasi-generasi berikutnya:

Akhirnya Mendel menyimpulkan 3 hal penting bahwa :

  1. Pewarisan suatu sifat ditentukan oleh suatu unit atau faktor yang diwariskan

kepada keturunannya tanpa merubahnya. Unit ini disebut gen.

  1. Setiap individu mewarisi satu unit tersebut dari masing-masing parental
  2. Suatu sifat beda mungkin tidak muncul pada satu individu tetapi tetap dapat

diwariskan kepada generasi berikutnya

 

Bila pada penelitian Mendel menggunakan kapri tidak pernah ditemukan adanya F1 yang mempunyai sifat gabungan dari kedua parental, hal yang berbeda ditemukan pada penurunan sifat warna bunga Mirabilis Jalapa.

rr
Dua alel :

l   R – ungu

l   r – putih

Tanaman RR ungu

Tanaman rr putih

 

Cross:  RR x rr

Rr plants are pink!

Pada Mirabilis terlihat adanya gabungan sifat-sifat parental pada keturunan yang mendapatkan alel berbeda dari masing-masing parentalnya.  Sehingga keturunan heterozigot tersebut mempunyai sifat intermediat antara putih dan ungu.  Hal ini berarti kedua alel sama kuat sehingga fenotipe keturunan menjadi berwana ungu muda. Warna tersebut diperoleh dari gabungan alel ungu dan putih.

12/29/2014 Posted by | Biologi Umum | 1 Komentar

Kelainan pada Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah termasuk bagian tubuh yang sering mengalami kerusakan, kegagalan fungsi, dan kelainan lainnya.Berikut inicontoh-contoh kelainan sistem peredaran darah pada manusia

1. Leukemia
Leukemia ditandaidengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam,mencapai1 juta per mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya
karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit sehingga menghambat pembentukan eritrosit.Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian obat-obatan, pasien diberitransfusidarah atau dilakukan transplantasisumsum tulang belakang.

leukimia
2. Hemofili
Hemofiliadalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak mampu melakukan proses pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses pembekuannya sangat lama sehingga darah terus mengalir.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah, seperti AHG (AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin Component).Hemofili dapat diatasi dengan cara transfusidarah selama penderita mengalami pendarahan

hemofili
3. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini akan menggangu lancarnya pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka bakar, infeksi cacing tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin dan zat-zat makanan tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan sel darah merah (eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak, misalnya karena penyakit malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan transfusi darah.

tengo-anemia-causas

 

4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian bawah kakidan disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut
hemoroid.Hal ini terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapat menutup dengan sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah

Cara-Mencegah-Penyakit-Varises-Secara-Alami

 

5. Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit hereditas yang dikendalikan gen dominan, bersifat subletal.Bentuk sel darah tidak normal (berbentuk agregat)
sehingga afinitas terhadap oksigen rendah.Penderita Thalasemia tidak mampu menyintesis rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida
beta (β) yang cukup.Rantai polipeptida dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.

15869.dda856b5d3a5f242c41e2c3b4271db76
6. Aterosklerosis
Aterosklerosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah akibat endapan lemak yang menyebabkan pembuluh darah
tidak elastis.

arteriosclerosis-e1376384013327
7. Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi jika makan makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh meningkat, pembuangan kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat menyebabkan jantung koroner, stroke, batu empedu, pembesaran hati dan ganguan ginjal.

colesterol-II
8. Diabetes Mellitus
Seseorang dikatakan kencing manis jika kadar gula darah puasa > 120mg % dan sesudah makan > 140 mg%.

diabetes
9. Stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak. Dengan cepat kontraksi jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan darah meningkat drastis.Pembuluh-pembuluh kapiler diotak dan organ-organ tubuh lainnya pecah akibat tekanan yang kuat.Sel-sel otak tergenang oleh darah sehingga fungsiotak hilang.Stroke terjadi karena otot jantung kekurangan protein khusus untuk kontraksiotot normal.Zat ini disebut tPA (tissue Plasminogen Activator). Kinimelaluibioteknologidapat diproduksitPA secara pabrikan, dikemas seperti obat biasa untuk mengurangi jumlah penderita stroke yang mematikan itu.Gen pembentuk tPA dapat diisolasi, disisipkan ke dalam susunan benang DNA pada sapiatau kambing.Dengan demikian, tPA akan diproduksi bersama keluarnya air susu pada sapi dan kambing.Kedua hewan tersebut dinamakan hewan transgenik

penyakit-stroke

 

10. Jantung Koroner
Jantung koroner disebut juga infark miokard.Jantung koroner merupakan penyempitan atau penyumbatan pada arteri jantung (arterikoronaria), menyebabkan kerja otot jantung akan terganggu atau bahkan terhenti.Jantung koroner dapat menyebabkan kematian mendadak.Jantung koroner dapat diatasi dengan memasukkan “cincin”pada pembuluh arteri sehingga aliran darah ke otot jantung lancar kembali.
11. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut Nodus Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas serambikanan jantung.Jika Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah sehingga tidak mampu memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat diatasidengan cangkok alat pacu jantung buatan.

12. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi(tekanan darah tinggi) dan hipotensi(tekanan darah rendah) merupakan kelainan pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal atau dibawah normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.Jika darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih kuat.Oleh karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat diperbaikidengan cara mengurangiasupan garam dan gula ke dalam tubuh.

10/26/2014 Posted by | Biologi Umum | , , , , , | Tinggalkan komentar

Filum Mollusca

Kata mollusca berasal dari Bahasa Latin mollis(lunak), sehingga Molusca berarti hewan yang bertubuh luak. Tubuhnya simetri bilateral, tripoblastik, dan tidak bersegmen. Tubuhnya yang lunak biasanya di lindungi pallium(mantle) yang menghasilkan sekret berupa eksoske leton dari zat kapur yang dikenal dengan cangkang atau concha. Bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler,dan bagian dorsal adalah massa visera. Saluran pencernaannya lengkap, mempunyai glandula digestoria dan glandula salivary, mulut dilengkapi dengan gigi parut atau radula. Respirasi biasanya dengan insang, paru-paru, atau melalui epidermis. Habitatnya di laut, air tawar, dan di darat.

Berdasarkan struktur tubuh, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut.

a. Kelas Amphineura
Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral, dengan satu atau beberapa lembaran atau keping cangkang (plateatau valva) atau tanpa valva yang merupakan eksoske leton. Mempunyai beberapa insang di dalam rongga mantelnya. Anggota kelas ini hidup di laut (sekitar pantai), menempel pada batu-batu menggunakan kaki perutnya. Contoh anggota kelas ini adalah Chiton sp., dan Neopilina sp.

Filum Mollusca

b. Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki (gastros: perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas dengan anggota terbesar. Tempat hidupnya di laut, air tawar, maupun di daratan. Sebagian besar bercangkang, sehingga tubuhnya membelit menyesuaikan dengan bentuk cangkangnya. Pada kepalanya terdapat dua pasang tentakel, sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan
sepasang lainnya lebih panjang sebagai alat penglihat. Hewan ini bersifat hermaprodit, tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri. Contoh
anggota kelas ini yaitu Achatina fulica(bekicot), Pilla ampulacea(Siput sawah), Cypraea sp., dan Conus sp.

Filum Mollusca

Filum Mollusca

c. Kelas Scaphopoda
Anggota kelas ini hidup di laut pada pantai berlumpur. Tubuhnya simetri bilateral, dilindungi oleh cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang terbuka di kedua ujungnya. Kakinya kecil dan berguna untuk menggali liang. Kepalanya memiliki beberapa tentakel, tidak memiliki insang. Contoh jenisnya adalah Dentalium sp.(Gambar 8.26).

Filum Mollusca

Filum Mollusca

d. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda merupakan kelas Mollusca yang sudah maju, mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya, tubuhnya simetri bilateral, pada kepalanya terdapat lengan-lengan yang mempunyai sucker(batil penghisap). Cephalopoda berarti hewan yang mempunyai kaki di kepala. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan. Kepala Cephalopoda dilengkapi 1 pasang mata dan 8 buah tentakel atau 10 buah (2 tentakel dan 8 lengan) yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Contoh anggota kelas ini adalah Nautilus sp., Cumicumi (Loligo indica), sotong (Sepia offi cinalis) dan gurita (Octopus).

Filum Mollusca

Filum Mollusca

e. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda memiliki kaki pipih seperti kapak, memiliki dua buah cangkang sehingga disebut dengan bivalvia, dan memiliki lempengan- lempengan insang sehingga disebut juga lamelli branchiata. Mantelnya menempel pada cangkang. Di tepi cangkang, mantel tersebut secara terus-menerus membentuk cangkang baru sehingga cangkang makin lama makin besar dan menggelembung.
Cangkang Pelecypoda terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan nakreas, lapisan prismatik, dan periostrakum (Gambar 8.28). Lapisan nakreasmerupakan lapisan terdalam. Lapisan ini sering disebut lapisan mutiara, atau disebut jugamother of nacre, berupa kristal-kristal halus yang mengandung kalsium karbonat, mengkilat bila terkena cahaya. Namun demikian tidak semua anggota Pelecypoda bisa membuat mutiara. Di luar nakreas terdapat lapisan prismatik, terdiri atas zat kapur yang tebal berbentuk prisma. Di luar lapisan prismatik terdapat periostrakum, yaitu lapisan tipis dan berwarna gelap, tersusun oleh zat tanduk dan mudah mengelupas. Contoh anggota kelas ini adalah kerang air
tawar (Anadonta sp.), kerang mutiara (Pinctada margaritivera), Mytilus sp., dan kima raksasa (Tridacna maxima).

Filum Mollusca

Filum Mollusca

 

 

 

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

 

IKLAN

JUAL PERANGKAT KURIKULUM 2013Di tahun 2014 ini pemerintah sudah mulai serentak memberlakukan KURIKULUM 2013 di semua jenjang tingkat sekolah mulai dari sekolah dasar hingga di sekolah menengah atas. konsekuensi dari pemberlakuankurikulum 2013  adalah semua guru DIWAJIBKAN dan DIHARUSKAN untuk membuat Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013

Meskipun Kurikulum 2013 sudah wajib dilakukan oleh semua sekolah namun muncul banyak kendala. salah satu kendala yang paling besar adalah sulitnya para guru untuk membuat PERANGKAT KURIKULUM 2013. perangkat pembelajaran kurikulum 2013 ini sangat berbeda dengan perangkat pembelajaran kurikulum sebelumnya baik dari sisi format dan isi yang ditekankan.

Menindak lanjuti semua kesulitan ini kami dari CV ZAIFBIO ILMIAH akhirnya memutuskan untuk JUAL PERANGKAT KURIKULUM 2013penjualan kurikulum 2013 ini dimaksutkan untuk membantu kesulitan para guru yang mungkin tidak mempunyai waktu atau sangat kesulitan dalam membuat PERANGKAT KURIKULUM 2013 yang seperti diamanatkan oleh pemerintah.

Bapak dan ibu guru jangan khawatir, PERANGKAT KURIKULUM 2013 dan PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 yang kami jual ini sesuai dengan arahan dan panduan dari pemerintah mengenai standart mutu KURIKULUM 2013, saat ini kami menyediakan berbagai jenis mata pelajaran mulai dari tingkat SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA hingga SEKOLAH MENENGAH ATAS. jadi bapak dan ibu guru sekalian tinggal memilih saja mata pelajaran yang diinginkan. selain lengkap dan berkualitas PERANGKAT BELAJAR KURIKULUM 2013 ini kami jual dengan harga yang sangat murah karena niat kami juga ingin membantu bapak dan ibu guru semuanya, sehingga kami JUAL PERANGKAT KURIKULUM 2013  dengan harga yang Paling murah dibandingkan di tempat lainnya

Oleh karena itu jika bapak dan ibu guru berminat untuk membeli PERANGKAT KURIKULUM 2013 alias PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 untuk berbagai jenis mata pelajaran SILAHKAN LANGSUNG HUBUNGI PAK ZAIF di NOMER HP: 081938633462 atau bisa lewat EMAIL di alamat kami: zaifbio@gmail.com

Terima Kasih dan saya tunggu orderan dari bapak dan ibu guru sekalian

09/24/2014 Posted by | Biologi Umum | , , , | Tinggalkan komentar

Sifat dan Ciri Tanah Sawah

Belajar Iklan Di Facebook 728x90

Menurut Greenland (1997) dalam Iqbal (2009), karakteristik utama tanah sawah yang menentukan keberlanjutan sistem budidaya padi sawah adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan tanah secara terus menerus tidak menyebabkan reaksi tanah menjadi semakin masam. Hal ini berkaitan dengan sifat fisik dan kimia tanah tergenang dimana penggenangan menyebabkan terjadinya konversi pH tanah menuju netral.

2. Zat hara dari wilayah hulu terakumulasi di lahan sawah, dan hanya sedikit yang tercuci.

3. Fosfor lebih mudah tersedia bagi tanaman padi sawah.

4. Terjadi penambahan hara lewat air luapan banjir, irigasi dan pengendapan liat dan debu dari banjir.
5. Populasi aktif mikroorganisme penambat nitrogen mempertahankan nitrogen organik.
6. Erosi permukaan dicegah oleh adanya teras dan galengan.

Ciri khas tanah sawah antara lain memiliki lapisan oksidasi di bawah permukaan air akibat difusi O2 setebal 0-1 cm, selanjutnya lapisan reduksi setebal 25-30 cm dan diikuti lapisan bajak yang kedap air. Selain itu selama pertumbuhan tanaman padi akan terjadi sekresi O2 oleh akar padi yang menimbulkan kenampakan yang khas pada tanah sawah (Sanchez, 1993). Profil tanah sawah
dapat dilihat pada gambar berikut :

Dewa VCC 728x90

Menurut Deptan (2000), padi sawah dibudidayakan pada kondisi tanah tergenang. Penggenangan tanah akan mengakibatkan perubahan-perubahan sifat kimia tanah yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Perubahanperubahan sifat kimia tanah sawah yang terjadi setelah penggenangan antara lain : (1) penurunan kadar oksigen, (2) perubahan potensial redoks (Eh), (3) perubahan pH tanah, (4) reduksi Ferri (Fe3+) menjadi Ferro (Fe2+ ), (5) perubahan mangani (Mn4+) menjadi mangano (Mn2+), (6) terjadinya denitrifikasi, (7) reduksi sulfat (SO42-) menjadi sulfit (SO32-), (8) peningkatan ketersediaan Zn dan Cu,(9) terjadinya pelepasan CO2, CH4, H2S dan asam organik (De datta, 1981).

PPT ID Video Templates 728x90

Dalam metode SRI, padi ditanam pada kondisi tanah yang tidak tergenang (macak-macak). Tujuannya, agar oksigen yang dapat dimanfaatkan oleh akar tersedia lebih banyak di dalam tanah, sehingga tanaman padi tidak memerlukan sel aerenchyme untuk mengambil oksigen yang ada di udara. Fotosintat yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bagian tanaman yang lain selain dari pembentukan sel aerenchym . Selain itu, dalam kondisi tidak tergenang, akar bisa tumbuh lebih subur dan besar sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi sebanyak-banyaknya.

Reduksi besi adalah reaksi yang paling penting di dalam tanah masam tergenang karena dapat menaikan pH dan ketersediaan P serta manggantikan kation lain dari tempat pertukaran seperti K+. Peningkatan Fe 2+ pada tanah masam dapat menyebabkan keracunan besi pada padi, apabila kadarnya dalam larutan sama dengan 350 ppm. Konsentrasi besi dalam larutan tanah diatur oleh pH tanah,
kandungan bahan organik, kandungan besi itu sendiri dan lamanya penggenangan (Ponnamperuma, 1985).

pH Tanah

Nilai pH tanah tidak sekedar menunjukkan suatu tanah asam atau alkali, tetapi juga memberikan informasi tentang sifat-sifat tanah yang lain seperti ketersediaan fosfor, status kation-kation basa dan status kation atau unsur racun (Mukhlis, 2007). Jika tanah mineral disawahkan (digenangi), maka pH tanah akan mengarah ke netral atau dengan kata lain tanah awal yang mempunyai pH masam akan meningkat menuju pH netral, sebaliknya tanah awal yang mempunyai pH alkalin akan turun menuju pH netral. Perubahan pH tanah menuju netral mempunyai manfaat terhadap tingkat ketersedian hara tanah. Pada tanah sawah ber-pH netral ketersediaan hara dalam kondisi optimal dan unsur hara tertentu yang dapat meracuni tanaman mengendap (Adiningsih dan Agus, 2005). Pembebasan P dari bahan organik tanah terkait dengan pH tanah. Pengapuran yang meningkatkan populasi jasad renik tanah dan ini menyebabkan peningkatan mineralisasi P-organik (Mas’ud, 1993).

Software Apotek MedStore 728x90

C-organik
Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia, fisika maupun biologi tanah. Penetapan kandungan bahan organik dilakukan berdasarkan jumlah C-Organik. Bahan organik tanah sangat menentukan interaksi antara komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem tanah. Musthofa (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kandungan bahan organik dalam bentuk C-organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 2 persen, Agar kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan waktu akibat proses dekomposisi mineralisasi maka sewaktu pengolahan tanah penambahan bahan organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Kandungan bahan organik antara lain sangat erat berkaitan dengan KTK (Kapasitas Tukar Kation) dan dapat meningkatkan KTK tanah.

Tanpa pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia, fisik, dan biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan terjadinya pemadatan tanah (Andre, 2009). Kapasitas Tukar Kation (KTK) KTK sangat penting berkenaan dengan (1) kesuburan tanah, (2) penyerapan hara, (3) ameliorasi tanah dan (4) mutu lingkungan. Kompleks jerapan berdaya melawan pelindian tanah, mengendalikan neraca hara dalam larutan tanah dan memberikan daya sangga kimia kepada tanah melawan perubahan besar pH. Dengan daya jerapnya, koloid tanah dapat menambat air hujan atau air irigasi dan kation hara dari pelapukan mineral, mineralisasi bahan organik atau dari pupuk. Dengan demikian KTK menjadi faktor pembentuk cadangan air dan hara basa dalam tanah yang dapat mengefisiensikan penggunaan air dan hara basa oleh tumbuhan (Notohadiprawiro, 1998).

Kapasitas tukar kation (KTK) merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan tanah. Tanah-tanah dengan kandungan bahan organik atau kadar liat tinggi mempunyai KTK lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan kandungan bahan organik rendah atau tanah-tanah berpasir (Hardjowogeno 2003). Nilai KTK tanah sangat beragam dan tergantung pada sifat dan ciri tanah itu sendiri. Besar kecilnya KTK tanah dipengaruhi oleh :

1.Reaksi tanah, 2.Tekstur atau jumlah liat. 3.Jenis mineral liat, 4.Bahan organik dan, 5.Pengapuran serta pemupukan. Soepardi (1983) mengemukakan kapasitas tukar kation tanah sangat beragam, karena jumlah humus dan liat serta macam liat yang dijumpai dalam tanah berbeda-beda pula.

Kejenuhan Basa

Kejenuhan basa adalah perbandingan dari jumlah kation basa yang ditukarkan dengan kapasitas tukar kation yang dinyatakan dalam persen. Kejenuhan basa rendah berarti tanah kemasaman tinggi dan kejenuhan basa mendekati 100% tanah bersifal alkalis. Tampaknya terdapat hubungan yang positif antara kejenuhan basa dan pH. Akan tetapi hubungan tersebut dapat dipengaruhi oleh sifat koloid dalam tanah dan kation-kation yang diserap. Tanah dengan kejenuhan basa sama dan komposisi koloid berlainan, akan memberikan nilai pH tanah yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan derajat disosiasi ion H+ yang diserap pada permukaan koloid. Kejenuhan basa selalu dihubungkan sebagai petunjuk mengenai kesuburan sesuatu tanah. Kemudahan dalam melepaskan ion yang dijerat untuk tanaman tergantung pada derajat kejenuhan basa. Tanah sangat subur bila kejenuhan basa > 80%, berkesuburan sedang jika kejenuhan basa antara 50-80% dan tidak subur jika kejenuhan basa < 50 %. Hal ini didasarkan pada sifat tanah dengan kejenuhan basa 80% akan membebaskan kation basa dapat dipertukarkan lebih mudah dari tanah dengan kejenuhan basa
50% (Andre, 2009)

 

Daftar Pustaka:

https://www.jessicasreel.me/2019/08/atmosfer-dan-biotika.html

Tutorial Adwords 728x90

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema BELAJAR, PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

like juga FP kami di https://www.facebook.com/Kaospembelajaran?ref=hl untuk melihat berbagai kolkesi kaos belajar kami

KAOS BELAJAR

07/26/2014 Posted by | Biologi Umum | Tinggalkan komentar

LAHAN

 

<a href=”https://account.ratakan.com/aff/go/zaifbio/?i=116″><img src=”https://account.ratakan.com/file/get/path/.banners.53a2e965bb2fd/i/251&#8243; alt=”Belajar Iklan Di Facebook 468×60″ width=”468″ height=”60″ border=”0″ /></a>

 

Lahan merupakan bagian dari bentang alam yang mencakup
pengertian lingkungan fisik termasuk tanah, iklim, topografi, dan bahkan
keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh
yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi oleh berbagai aktivitas
flora, fauna, dan manusia baik dimasa lalu maupun saat sekarang, seperti
lahan rawa dan pasang surut yang telah direklamasi atau tindakan
konservasi tanah pada suatu lahan tertentu (Djaenudin et al, 2003).
a. Tanah
Karakteristik tanah dapat diamati atau diukur, seperti tebal
horison, tekstur, struktur, kadar bahan organik, reaksi tanah, jenis
lempung, kandungan hara tanaman dan kemampuan mengikat air.
Tanah mempunyai karakteristik yang berbeda bagi masing-masing
horison dalam profil tanah (Darmawijaya, 1997).
Kualitas tanah merupakan hasil interaksi antara karakteristik
tanah, penggunaan tanahnya, dan keadaan lingkungannya. Kelas
drainase tanah yang banyak digunakan sebagai kriteria klasifikasi
kemampuan lahan adalah kualitas yang berdasarkan atas hasil interaksi
di atara permeabilitas, permukaan air tanah dan jumlah air yang
meresap ke dalam tanah. Kualitas tanah tidak dapat diukur langsung,
tetapi harus diperhitu ngkan dari karakteristik tanah (Darmawijaya,
1997).
b. Iklim
Dengan mempertimbangkan iklim sebagai salah satu elemen
penting dari sumber daya bumi, harus diakui bahwa dibandingkan
dengan suhu dan curah hujan, tekanan udara dan angin kurang penting
sebagai elemen iklim. Semua bentuk kehidupan di bumi mendapat
pengaruh dari adanya iklim tersebut (Lakitan, 1994).
xv
Komponen iklim yang paling berpengaruh terhadap
kemampuan lahan adalah suhu dan curah hujan. Suhu yang rendah
berpengaruh terhadap jenis dan pertumbuhan tanaman. Di daerah
tropis, suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian suatu tempat terhadap
permukaan laut. Secara umum, makin tinggi letak suatu tempat makin
rendah suhu udaranya dengan laju penurunan 1ºC setiap kenaikan 100
m dari permukaan laut (Suripin, 2001).
Iklim merupakan faktor yang dinamis y ang sangat berpengaruh
dalam proses kehidupan. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam pertanian. Cuaca dan iklim tidak hanya
memepengaruhi perkembangan tanaman tetapi juga berpengaruh
terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, t empat tinggal,
budaya dan makanan (Handoko, 1995).
Beberapa faktor berperan menentukan perbedaan iklim antara
wilayah yang satu dengan wilayah lainnya di muka bumi. Faktorfaktor yang dominan peranannya adalah :
a. Posisi relatif terhadap garis edar matahari (posisi lintang)
b. Keberadaan lautan atau permukaan air lainnya
c. Pola arah angin
d. Rupa permukaan daratan bumi
e. Kerapatan dan jenis vegetasi
(Lakitan, 2002).
Schmidt dan Ferguson menentukan jenis iklim di Indonesia
berdasarkan perhitungan jumlah bulan kering dan bulan basah. Mereka
memperoleh delapan jenis iklim dari iklim basah sampai iklim kering.
Kemudian Oldeman juga memakai unsur iklim curah hujan sebagai
dasar klasifikasi iklim di Indonesia. Metode Oldeman lebih
menekankan pada bidang pertanian, karenanya sering disebut
klasifikasi iklim pertanian (agro-climatic classification) (Tjasyono,
2004).
xvi
c. Topografi
Pada dasarnya bentuk wilayah dikenal wilayah datar,
berombak, bergelombang, dan bergunung. Perbedaan wilayah di suatu
daerah menyebabkan adanya perbedaan gerakan air tanah bebas dan
jenis – jenis tumbuhan diatasnya (di permukaan tanah). Hal ini
menyebabkan pengaruh yang berbeda dalam proses pembentukan
tanah (Sutopo, 1997).
Topografi atau relief bentuk wilayah mempengaruhi proses
pembentukan tanah dengan cara :
a. mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap atau ditahan masa
tanah
b. mempengaruhi dalamnya air tanah
c. mempengaruhi besarnya erosi
d. mengarahkan gerakan air serta bahan yang larut di dalamnya
(Harjadi, 1993).
Faktor topografi umumnya dinyatakan ke dalam kemiringan
dan panjang lereng. Kecuraman, panjang, dan bentuk lereng (cembung
atau cekung) semuanya mempengaruhi laju aliran permukaan dan
erosi. Kecuraman lereng dapat diketahui dari peta tanah, namun
keduanya sering dapat menjadi petunjuk jenis tanah tertentu, dan
pengaruhnya pada penggunaan dan pengolahan tanah dapat dievaluasi
sebagai bagian satuan peta (Suripin, 2001).
Ketinggian di atas muka laut, panjang dan derajat kemiringan
lereng, posisi pada bentangan lahan, mudah diukur dan nilai sangat
penting dalam evaluasi lahan. Faktor-faktor topografi dapat
berpengaruh tidak langsung terhadap kualitas tanah. Faktor ini
berpengaruh terhadap kemungkinan bahaya erosi atau mudah tidaknya
diusahakan, demikian juga di program mekanisasi pertanian. Data
topografi ini hampir selalu digunakan setiap sistem evaluasi lahan,
terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai kriteria kemiringan lereng
atau ketinggian (altitude) (Sitorus, 1985).
xvii

<a href=”https://account.ratakan.com/aff/go/zaifbio/?i=116″><img src=”https://account.ratakan.com/file/get/path/.banners.53a2e965bb2fd/i/251&#8243; alt=”Belajar Iklan Di Facebook 468×60″ width=”468″ height=”60″ border=”0″ /></a>
d. Vegetasi
Vegetasi sampai sekarang masih dianggap sebagai cara
konservasi tanah yang paling jitu. Secara alamiah tanaman rumput
cenderung melindungi tanah dan tanaman dalam barisan memberikan
perlindungan lebih kecil, tetapi pendapat umum ini berubah oleh
pengelolaan. Pergiliran tanaman mempengaruhi lamanya pergantian
penutupan tanah oleh tajuk tanaman (Hudson, 1989).
Vegetasi merupakan salah satu unsur lahan, yang dapat
berkembang secara alami atau sebagai hasil dari aktivitas manusia baik
pada masa yang lalu atau masa kini. Vegetasi perlu dipertimbangkan
dengan pengertian bahwa vegetasi sering dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk mengetahui potensi lahan atau kesesuaian lahan bagi
suatu penggunaan tertentu melalui kehadiran tanaman – tanaman
indikator. Vegetasi dapat juga berfungsi sebagai sumberdaya, misalnya
areal hutan dapat memberikan hasil kayu untuk keperluan bangunanbangunan atau menjadi sumber makanan ternak atau penggembalaan
(Sitorus, 1985).
Pengelolaan tanah secara vegetatif dapat menjamin
keberlangsungan keberadaan tanah dan air karena memiliki sifat : 1)
memelihara kestabilan struktur tanah melalui sistem perakaran dengan
memperbesar granulasi tanah 2) penutupan lahan oleh seresah dan
tajuk mengurangi erosi 3) disamping itu dapat meningkatkan aktifitas
mikroorganisme yang mengakibatkan peningkatan porositas tanah,
sehingga memperbesar jumlah infiltrasi dan mencegah terjadinya erosi.
Fungsi lain daripada vegetasi berupa tanaman kehutanan tidak kalah
pentingnya yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah
penghasilan petani (Hamilton, et.al., 1997).
2. Survei Tanah
a. Pengertian dan Metode Survei Tanah
Survei tanah adalah proses mempelajari dan memetakan
permukaan bumi dalam pola unit yang disebut tipe tanah (Foth, 1996).
xviii
Sedangkan menurut Hardjowigeno (1995), tujuan dari survei tanah
adalah mengklasifikasi, menganalisis dan memetakan tanah dan
mengelompokkan tanah – tanah yang sama atau hampir sama sifatnya
ke dalam satuan peta tanah tertentu. Sifat – sifat dari masing-masing
satuan peta secara singkat dicantumkan dalam legenda, sedang uraian
lebih detail dicantumkan dalam laporan survei tanah yang selalu
menyertai peta tanah tersebut. Disamping itu dilakukan interpretasi
kemampuan tanah dari masing – masing satuan peta tanah untuk
penggunaan – penggunaan tanah tertentu.
Survei tanah memisahkan jenis tanah dan menggambarkan
dalam suatu peta beserta uraiannya. Klasifikasi dan survei merupakan
dwitunggal yang saling melengkapi dan saling memberi manfaat bagi
peningkatan daya gunanya. Survei tanah yang dilaksanakan dapat
bertujuan untuk meningkatkan pembukaan areal, penanaman baru,
rasionalisasi penggunaan tanah, pemecahan permasalahan kerusakan
tanah dan sebagainya yang akan menghasilkan suatu rekomendasi
untuk pelaksanaan tujuan tersebut (Darmawijaya, 1990).
b. Satuan Peta Tanah (SPT)
Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran
jenis-jenis tanah di suatu daerah. Peta ini dilengkapi dengan legenda
yang secara singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-masing
satuan peta. Peta tanah biasanya disertai pula dengan laporan
pemetaan tanah yang menerangkan lebih lanjut sifat-sifat dan
kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta tersebut. Walaupun
pada dasarnya peta ini dibuat untuk tujuan pertanian, namun tidak
menutup kemungkinan untuk dimanfaatkan dalam bidang-bidang lain
seperti halnya dalam bidang-bidang engineering (Hardjowigeno,
1995).
Peta survei tanah mengandung banyak tipe informasi, tetapi
mungkin yang bernilai tinggi adalah tipe tanah, lereng dan derajat erosi
yang tercatat untuk setiap daerah yang dibatasi pada peta. Peta ini
xix
sebagai dasar untuk mengembangkan peta bagi bermacam-macam
penggunaan. Area dapat dikelompokkan dalam klas-klas kemampuan
lahan (Foth, 1996).
Satuan peta tanah (soil mapping unit) tersusun dari unsur-unsur
yang pada dasarnya merupakan kesatuan dari tiga satuan, ialah satuan
tanah, satuan bahan induk dan satuan wilayah. Perbedaan satuan peta
dalam berbagai peta tanah terletak pada ketelitian masing-masing
unsur satuan petanya. Penggunaan tiga unsur dimaksudkan untuk dapat
memberi gambaran yang jelas dari suatu wilayah tentang keadaan
tanah dan wilayahnya (Darmawijaya, 1997).
Sifat-sifat dari masing-masing satuan peta secara singkat
dicantumkan dalam legenda, sedang uraian lebih detail dicantumkan
dalam laporan survai tanah yang selalu menyertai peta tanah tersebut.
Disamping itu dilakukan interpretasi kemampuan tanah dari masingmasing satuan peta tanah untuk penggunaan-penggunaan tanah
tertentu. Survei tanah merupakan pekerjaan pengumpulan data kimia,
fisik, dan biologi di lapangan maupun dilaboratorium, dengan tujuan
pendugaan penggunaan lahan umum maupun khusus. Suatu survai
tanah baru memiliki kegunaan yang tinggi jika teliti dalam
memetakannya. Hal itu berarti :
a. Tepat mencari site yang representatif, tepat meletakkan site pada
peta yang harus didukung oleh peta dasar yang baik,
b. Tepat dalam mendeskripsikan profilnya atau benar dalam
menetapkan sifat-sifat morfologinya,
c. Teliti dalam mengambil contoh, dan
d. Benar menganalisisnya di laboratorium
(Abdullah, 1993).
Peta tanah menggambarkan penyebaran beberapa satuan tanah
dalam berbagai luasan lahan. Dengan skala tertentu peta tanah
memberitakan keadaan tanah dan lahansesuai dengan nama petanya.
xx
Berita tersebut dijelaskan dalam legenda peta yang biasanya tertera di
pojok bawah peta tersebut (Darmawijaya, 1990).
Satuan tanah yang digunakan dalam peta tanah tertentu, dapat
berupa jenis, macam, rupa, seri tanah menurut kategori dalam system
klasifikasi tanah. Jenis tanah mempunyai persamaan horison-horison
penciri dengan gejala-gejala pengikutnya dan terbentuk pada proses
pembentukan tanah yang sama. Macam tanah mempunyai persamaan
horison penciri atau lapisan sedalam kurang lebih 50 cm, terutama
mengenai warna, sifat horison tambahan atau horison peralihannya.
Rupa tanah dalam pembagian macam tanah dibedakan atas dasar
perbedaan tekstur dan draenase tingkat rupa. Seri tanah adalah
segolongan tanah yang terbentuk dari bahan induk yang sama,
mempunyai sifat dan susunan horison sama (Darmawijaya, 1990).

<a href=”https://account.ratakan.com/aff/go/zaifbio/?i=116″><img src=”https://account.ratakan.com/file/get/path/.banners.53a2e965bb2fd/i/251&#8243; alt=”Belajar Iklan Di Facebook 468×60″ width=”468″ height=”60″ border=”0″ /></a>

 

c. Klasifikasi Tanah
Menurut Hardjowigeno (1987), tanah alfisols adalah tanah -tanah dimana terdapat penimbunan liat di horison bawah (horison
argilik) dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu 35% pada
kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di
horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci ke bawah
bersama dengan gerakan air. Tanah ini dulu termasuk tanah Mediteran
Merah Kuning, Latosol, dan Podzolik Merah Kuning.
Alfisols umumnya berkembang dari batu kapur, olivine, tufa
dan lahar. Bentuk wilayah beragam dari bergelombang hingga tertoreh,
tekstur berkisar antara sedang hingga halus, drainasenya baik. Reaksi
tanah berkisar antara agak masam hingga netral, kapasitas tukar kation
dan basa-basanya beragam dari rendah hingga tinggi, bahan organik
pada umumnya sedang hingga rendah. (Munir, 1996).
Alfisols termasuk tanah y ang subur untuk pertanian tetapi
masih dijumpai kendala – kendala yang perlu mendapat perhatian
dalam pengelolaannya.
Kendala – kendala tersebut antara lain :
xxi
Pada beberapa tempat dijumpai kondisi lahan yang berlereng dan
berbatu.
Horison B argilik dapat mencegah distribusi akar pada tanah yang
bertekstur berat.
Pengelolaan tanah yang intensif dapat menurunkan bahan organik pada
lapisan tanah atas (top soil).
Kemungkinan terjadi fiksasi K dan amonium karena adanya mineral
illit.
Kemungkinan terjadi erosi pada daerah berlereng.
Kandungan P dan K rendah.
(Munir, 1996).
d. Formasi Geologi
Keadaan bahan induk akan mempunyai efek yang menentukan
pada sifat-sifat tanah muda dan mungkin dapat menumbuhkan
pengaruh terhadap tanah tertua sekalipun pada tanah yang bukan
induknya berasal dari batuan yang terkonsolidasi, pembentukan bahan
induk dan tanah mungkin terjadi bersamaan. Sifat – sifat bahan induk
yang menimbulkan pengaruh kuat terhadap perkembangan tanah
meliputi tekstur, susunan mineralogi, dan derajat stratifikasi (Foth,
1994).

 

<a href=”https://account.ratakan.com/aff/go/zaifbio/?i=116″><img src=”https://account.ratakan.com/file/get/path/.banners.53a2e965bb2fd/i/251&#8243; alt=”Belajar Iklan Di Facebook 468×60″ width=”468″ height=”60″ border=”0″ /></a>

 

3. Kemampuan Lahan
Kemampuan Lahan adalah suatu sistem klasifikasi lahan yang
dikembangkan terutama untuk tujuan konservasi tanah. Sistem tersebut
mempertimbangkan kelestarian lahan dalam menopang penggunaannya
untuk pertanian secara luas, seperti untuk budidaya tanaman pertanian
umum, padang rumput, dan agroforestry (Fletcher and Gibb, 1990).
Kelas kemampuan lahan merupakan tingkat kecocokan pola
penggunaan lahan. Berdasarkan kelas kemampuannya, lahan
dikelompokkan dalam delapan kelas. Lahan kelas I sampai IV merupakan
lahan yang sesuai bagi usaha pertanian, sedangkan lahan kelas V sampai
VIII merupakan lahan yang tidak sesuai untuk usaha pertanian.
xxii
Ketidaksesuaian ini bisa jadi karena biaya pengolahannya lebih tinggi
dibandingkan hasil yang bisa dicapai (Arsyad, 2006).
Secara lebih terperinci, kelas – kelas kemampuan lahan dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
a. Kelas I, Merupakan lahan dengan ciri tanah datar, butiran tanah agak
halus, mudah diolah, sangat responsif terhadap pemupukan, dan
memiliki sistem pengairan air yang baik. Tanah kelas I sesuai untuk
semua jenis penggunaan pertanian tanpa memerlukan usaha
pengawetan tanah. Untuk meningkatkan kesuburannya dapat dilakukan
pemupukan.
b. Kelas II, Merupakan lahan dengan ciri lereng landai, butiran tanahnya
halus sampai agak kasar. Tanah kelas II agak peka terhadap erosi.
Tanah ini sesuai untuk usaha pertanian dengan tindakan pengawetan
tanah yang ringan, seperti pengolahan tanah berdasarkan garis
ketinggian dan penggunaan pupuk hijau.
c. Kelas III, Merupakan lahan dengan ciri tanah terletak di daerah yang
agak miring dengan sistem pengairan air yang kurang baik. Tanah
kelas III sesuai untuk segala jenis usaha pertanian dengan tindakan
pengawetan tanah yang khusus seperti pembuatan terasering, pergiliran
tanaman, dan sistem penanaman berjalur. Untuk mempertahankan
kesuburan tanah perlu pemupukan.
d. Kelas IV, Merupakan lahan dengan ciri tanah terletak pada wilayah
yang miring sekitar 12-30% dengan sistem pengairan yang buruk.
Tanah kelas IV ini masih dapat dijadikan lahan pertanian dengan
tingkatan pengawetan tanah yang lebih khusus dan lebih berat.
e. Kelas V, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang datar
atau agak cekung, namun permukaannya banyak mengandung batu dan
tanah liat. Karena terdapat di daerah yang cekung tanah ini seringkali
tergenang air sehingga tingkat keasaman tanahnya tinggi. Tanah ini
tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian, tetapi inipun lebih sesuai
untuk dijadikan padang rumput atau dihutankan.
xxiii
f. Kelas VI, Merupakan lahan dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan
terletak di daerah yang agak curam dengan kemiringan lahan sekitar
30-45 %. Lahan kelas VI ini mudah sekali tererosi, sehingga lahan
inipun lebih sesuai untuk dijadikan padang rumput atau dihutankan.
g. Kelas VII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di wilayah yang
sangat curam dengan kemiringan antara 45-65 % dan tanahnya sudah
mengalami erosi berat. Tanah ini sama sekali tidak sesuai untuk
dijadikan lahan pertanian, namun lebih sesuai ditanami tanaman
tahunan (tanaman keras).
h. Kelas VIII, Merupakan lahan dengan ciri terletak di daerah dengan
kemiringan di atas 65 %, butiran tanah kasar, dan mudah lepas dari
induknya. Tanah ini sangat rawan terhadap kerusakan, karena itu lahan
kelas VIII harus dibiarkan secara alamiah tanpa campur tangan
manusia atau dibuat cagar alam (Rayes, 2006).
4. Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan
untuk kegunaan tertentu. Misalnya untuk pertanian tanaman tahunan atau
semusim. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini
atau setelah diadakan perbaikan. Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan
tersebut ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya yang terdiri atas iklim,
tanah, topografi, hidrologi dan drainase sesuai untuk usaha tani atau
komoditas tanaman yang produktif (Rayes, 2006).
Salah satu konsep yang diperhatikan dalam identifikasi kesesuaian
lahan yaitu kesesuaian lahan aktual (saat ini) dan kesesuaian lahan
potensial. Kesesuaian lahan aktual didasarkan pada kesesuaian lahan untuk
penggunaan tertentu pada saat ini, sedangkan kelas kesesuaian lahan
potensial adalah kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu setelah
dilkukan perbaikan lahan terpenuhi (Djikerman dan Dianingsih, 1985).
Penilaian kesesuian lahan didasarkan atas data dan informasi yang
diperoleh langsung di lapangan, ditambah dengan data hasil analisis di
laboratorium. Metode yang digunakan adalah kerangka penilaian lahan
xxiv
CSR/FAO Staff (1983) dalam Arsyad 2006. Dalam kerangka penilaian
lahan ini dikenal kelas – kelas kesesuaian lahan sebagai berikut :
a. S1 = Sangat Sesuai
Lahan tidak mempunyai pembatas yang serius untuk
menerapkan pengolahan yang diberikan atau hanya mempunyai
pembatas yang tidak berarti yang tidak secara nyata berpengaruh
terhadap produksi dan tidak akan menaikkan masukan melebihi yang
biasa.
b. S2 = Cukup Sesuai
Lahan mempunyai pembatas – pembatas yang cukup serius
untuk mempertahankan tingkat pengolahan yang harus diterapkan.
Pembatas akan mengurangi produksi atau kelentingan atau
meningkatkan masukan yang diperlukan.
c. S3 = Batas Ambang Sesuai
Lahan mempunyai pembatas – pembatas yang cukup serius
untuk mempertahankan tingkat pengolahan yang harus diterapkan,
dengan demikian akan mengurangi produksi dan keuntungan atau
penambah masukan yang diperlukan.
d. N = Tidak Sesuai
Lahan mempunyai pembatas sangat serius, tetapi masih
mungkin diatasi dengan tingkat pengelolaan yang membutuhkan
modal sangat besar; atau lahan yang mempunyai pembatas permanen
yang menutup segala kemungkinan penggunaan yang
berkelangsungan.
Kelas – kelas kesesuaian lahan tersebut di atas dibagi kedalam sub
– kelas. Pada tingkat ini terlihat dari jenis dari pembatas yang terdapat
pada suatu satuan peta. Faktor pembatas yang digunakan dalam metode
penilaian kesesuaian lahan ini adalah :
a. tc : Suhu (
0
C), yaitu rerata suhu tahunan.
b. wa : Ketersediaan air, meliputi curah hujan (mm) dan lama masa
kering (bulan/tahun).
xxv
c. oa : Ketersediaan oksigen, yaitu drainase.
d. rc : Media perakaran, meliputi tekstur, bahan kasar (%), dan
kedalaman tanah (cm).
e. nr : Retensi hara, meliputi KTK liat (C mol), kejenuhan basa (%), pH
H2O, dan C-organik.
f. eh : Bahaya erosi, meliputi lereng (%) dan bahaya erosi.
g. fh : Bahaya banjir, yaitu genangan.
h. lp : Penyiapan lahan, meliputi batuan di permukaan (%) dan singkapan
batuan (%).

 

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema BELAJAR, PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

like juga FP kami di https://www.facebook.com/Kaospembelajaran?ref=hl untuk melihat berbagai kolkesi kaos belajar kami

Fast Respon CP : 081938633462 dan 082331864747 WA: 081615875217

KAOS BELAJAR

07/16/2014 Posted by | Biologi Umum | Tinggalkan komentar

TALAS DAN FERMENTASI

Talas dalam sistematika tumbuhan menurut Gembong Tjitrosoepomo (1990:342-345) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kingdom : Plantae
b. Divisi : Spermatophyta
c. Class : Dicotyledoneae
d. Ordo : Arales
e. Famili : Araceae
f. Genus : Colocasia
g. Spesies : Colocasia esculenta

2014-04-04_002124

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro dan Old cocoyom (Kemal Prihatman, 2000:1)Talas merupakan tanaman dengan sistem perakaran serabut, liar dan pendek. Umbi dapat mencapai 4 kg atau lebih, berbentuk silinder atau bulat, berukuran 30cm x 15 cm, berwarna coklat. Daun berbentuk perisai atau hati, lembaran daunnya 20-50 cm panjangnya, dengan tangkai mencapai 1 meter panjangnya, warna pelepah bermacam-macam. Perbungaan terdiri atas tongkol, seludang dan tangkai. Bunga jantan dan bunga betina terpisah. Buah bertipe buah buni. Biji banyak, berbentuk bulat telur, panjangnya 2 mm (Arentyba, 2011:1).

Talas merupakan umbi berbentuk silinder atau lonjong sampai agak bulat. Kulit talas bewarna kemerahan, bertekstur kasar dan terdapat bekas-bekas pertumbuhan akar. Warna daging putih keruh. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim, kesuburan tanah, dan umur panen. Umbi talas segar sebagian besar terdiri dari air dan karbohidrat. Talas berkembang biak dengan anakan, sulur umbi anakan atau pangkal umbi serta bagian pelepah daunnya (Arie Cyberedan, 2011:1).

Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat-obatan. Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram talas dapat dilihat pada Tabel 1

2014-04-04_002331

b. Fermentasi

1) Pengertian Fermentasi

Johan W. von Mollendorff (2008:14) mengungkapkan fermentasi merupakan proses perubahan biokimia dari substrat karena adanya aktivitas dari mikroba dan enzim yang dikeluarkan oleh mikroba tersebut. Pada proses fermentasi terjadi peningkatan nutrisi dan kualitas organoleptik.

Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik sesuai. Menurut Winarno (1984:10) terjadinya proses fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat pangan sebagai akibat pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.

Fermentasi pada dasarnya merupakan suatu proses enzimatik dimana enzim yang bekerja mungkin sudah dalam keadaan terisolasi yaitu dipisahkan dari selnya atau masih dalam keadaan terikat di dalam sel. Pada beberapa proses fermentasi yang menggunakan sel mikroba, reaksi enzim mungkin terjadi sepenuhnya di dalam sel
mikroba karena enzim yang bekerja bersifat intraselular. Pada proses lainnya reaksi enzim terjadi di luar sel karena enzim yang bekerja bersifat ekstraseluler (Srikandi Fardiaz, 1988:6).

Menurut Hidayat (2000:23) fermentasi tape yang paling baik terjadi pada kondisi mikroaerob, karena pada kondisi anaerob kapang tidak mampu tumbuh sehingga kapang tidak mampu menghidrolisis pati, sedangkan pada kondisi aerob, pertumbuhan kapang dan khamir berlangsung baik tetapi aroma yang dikehendaki
tidak muncul. Keberhasilan proses fermentasi dipengaruhi beragam faktor dan kondisi lingkungan. Winarno dan Fardiaz (1984:63-65) mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan fermentasi

a) Keasaman
Makanan yang mengandung asam biasanya tahan lama, tetapi jika oksigen cukup jumlahnya dan kapang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus,maka daya tahan awet dari asam tersebut akan hilang. Tingkat keasaman
sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri. Kondisi keasaman yang baik untuk pertumbuhan bakteri adalah 3,5 – 5,5.

b) Mikroba
Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. Pembuatan makanan dengan cara fermentasi di Indonesia pada umumnya tidak menggunakan kultur murni sebagai contoh misalnya ragi pasar mengandung beberapa ragi diantaranyaSaccharomyces cereviseaeyang dicampur dengan tepung beras dan dikeringkan. Kultur murni biasa digunakan dalam fermentasi misalnyauntuk pembuatan anggur, bir, keju, sosis, dan lain-lainnya.

c) Suhu
Suhu fermentasi sangat menentukan macam mikroba yang dominan selama fermentasi. Setiap mikroorganisme memiliki suhu maksimal pertumbuhan, suhu minimal pertumbuhan dan suhu optimal. Suhu pertumbuhan optimal adalah suhu yang memberikan pertumbuhan terbaik dan perbanyakan diri tercepat.

d) Alkohol
Mikroorganisme yang terkandung dalam ragi tidak tahan terhadap alkohol dalam kepekatan (kadar) tertentu, kebanyakan mikroba tidak tahan pada konsentrasi alkohol 12 – 15 %

e) Oksigen
Oksigen selama proses fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu, ragi yang menghasilkan alkohol dari gula lebih baik dalam kondisi anaerobik. Setiap mikroba membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertumbuhan atau membentuk sel-sel baru dan untuk proses fermentasi. Misalnya Saccharomycessp yang melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih cepat pada keadaan anaerobik, akan tetapi mengalami pertumbuhan lebik baik pada keadaan aerobiksehingga jumlahnya bertambah banyak

\f) Substrat dan Nutrien
Mikroorganisme memerlukan substrat dan nutrien yang berfungsi untuk menyediakan :
a) Energi, biasanya diperoleh dari substansi yang mengandung karbon, yang salah satu sumbernya adalah gula.
b) Nitrogen, sebagian besar mikroba yang digunakan dalam fermentasi berupa senyawa organik maupun anorganik sebagai sumber nitrogen. Salah satu contoh sumber nitrogen yang dapat digunakan adalah urea.
c) Mineral, yang diperlukan mikroorganisme salah satunya adalah phospat yang dapat diambil dari pupuk TSP.
d) Vitamin, sebagian besar sumber karbon dan nitrogen alami mengandung semua atau beberapa vitamin yang dibutuhkan. Defisiensi vitamin tertentu dapat diatasi dengan cara mencampur berbagai substrat sumber karbon atau nitrogen.

2) Mekanisme Fermentasi
Salah satu substrat utama yang dipecah dalam proses fermentasi adalah karbohidrat, karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, pati, pektin, selulosa dan lignin. Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat tediri dari lima atau enam atom carbon (C), oligosakarida merupakan polimer dari 2–10 monosakarida, dan polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih dari 10 monomer monosakarida.

Salah satu jenis polisakarida adalah pati yang banyak terdapat dalam serealia dan umbi–umbian. Selama proses pematangan, kandungan pati berubah menjadi gulagula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis (Winarno, 2002:17-18)Fermentasi gula oleh ragi dapat menghasilkan etil alkohol dan karbondioksida menjadi dasar dari pembuatan tape.

Winarno dan Fardiaz (1990:68) berpendapat di dalam proses fermentasi, kapasitas mikroba untuk mengoksidasi tergantung dari jumlah aseptor elektron terakhir yang dapat dipakai. Sel–sel melakukan fermentasi menggunakan enzim–enzim yang akan mengubah hasil dari reaksi oksidasi, dalam hal ini yaitu asam menjadi senyawa yang memiliki muatan lebih positif, sehingga dapat menangkap elektron terakhir dan menghasilkan energi. Khamir lebih cenderung memfermentasi substrat karbohidrat untuk menghasilkan etanol bersama sedikit produk akhir lainnya jika tumbuh dalam keadaan anaerobik.

Etanol memiliki nama lain alkohol, aethanolum dan etil alkohol merupakan cairan yang bening, tidak berwarna, mudah mengalir, mudah menguap serta mudah terbakar dengan api biru tanpa asap. Etanol dapat larut dalam air, kloroform, eter, gliserol, dan hampir dapat larut dalam semua jenis pelarut organik lainnya.

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema BELAJAR, PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

Jangan lupa kunjungi web kami di http://os-kaos.com/ untuk melihat berbagai koleksi kaos pendidikan dan pembelajaran dari kami like juga FP kami di https://www.facebook.com/Kaospembelajaran?ref=hl

Fast Respon CP : 081938633462 dan 082331864747 PIN BB: 7BD178A5 WA: 081615875217

KAOS BELAJAR

04/03/2014 Posted by | Biologi Umum | , , , , | Tinggalkan komentar

Metamorfosis dan Metagenesis

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya.

1. Metamorfosis

Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)

Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang
jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu
akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya
ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme).

Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik,jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu

2014-02-28_170602

2014-02-28_170542

2. Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

Coba perhatikan bagan metagenesis pada tumbuhan paku berikut ini!

2014-02-28_170812

Tumbuhan paku dan tumbuhan lumut mengalami metagenesis. Adapun perbedaan antara tumbuhan lumut dan tumbuhan paku adalah sebagai berikut.

2014-02-28_170909

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

Jangan lupa kunjungi web kami di http://os-kaos.com/ untuk melihat berbagai koleksi kaos pendidikan dan pembelajaran dari kami like juga FP kami di https://www.facebook.com/Kaospembelajaran?ref=hl

Fast Respon CP : 081938633462 dan 082331864747 PIN BB: 7BD178A5 WA: 081615875217

ee9f2fe2-288a-4081-829e-cac8538debd6wallpaper

02/27/2014 Posted by | Biologi Umum | , , , , | Tinggalkan komentar

VIRUS

Virus

A. Ciri-Ciri Virus

Beberapa tahun setelah penemuan Avery, banyak muncul bukti kuat bahwa DNA merupakan materi genetik pada beberapa
organisme. Bukti terkuat itu diperoleh dari penelitian mengenai virus. Pada tahun 1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melakukan beberapa percobaan pada bakteriofage (atau disingkat Fag) – Virus yang menyerang bakteri.

Sebagian besar virus membawa sekitar 50 gen di dalam selubung proteinnya, meskipun beberapa virus hanya memiliki tiga gen serta ada pula yang 300 gen. Virus merupakan penyebab beberapa penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Menurut keadaan fisiknya benda dibedakan menjadi dua macam yaitu benda mati (abiotik) dan benda hidup (biotik). Biotik dapat melakukan metabolisme di antaranya nutrisi, sintesis, ekskresi, reproduksi, regulasi, respon terhadap rangsang. Adapun abiotik tidak dapat melakukan metabolisme.

Virus oleh para ilmuwan dikatakan sebagai benda mati, jika virus tersebut di luar sel hidup. Namun, jika virus mendapatkan tempat pada sel hidup/organisme, virus akan menunjukkan aktivitas layaknya sel hidup, yaitu mampu bereproduksi sehingga dapat bertambah banyak. Dengan demikian virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan makhluk hidup.

Semenjak Anthonie Van Leuwenhoek (1632 – 1723) menemukan mikroskop, peneliltian tentang mikroorganisme mulai
berkembang. Perkembangan itu makin pesat setelah ditemukannya mikroskop elektron. Tahun 1882 A. Meyer mendapatkan suatu penyakit yang menyerang tanaman tembakau, ditandai daunnya berbintik-bintik kekuningan. A. Meyer mencoba mengekstrak daun yang terinfeksi dan menyemprotkan ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun yang sehat dapat tertulari penyakit tersebut.

Dengan menggunakan filter (saringan) yang dapat menyaring bakteri, D. Ivanowsky melakukan penyaringan getah tanaman
tembakau lalu hasilnya dioleskan pada daun tanaman yang sehat, ternyata tanaman yang sehat menjadi tertular juga. Kesimpulan mereka, organisme yang menyerang tananam tembakau adalah patogen yang berukuran sangat kecil/zat kimia yang diproduksi oleh bakteri dan lolos dari penyaringan.

Pada tahun 1987 M.Bejerink, berkebangsaan Belanda menemukan fakta bahwa organisme yang menyerang tembakau
tidak dapat tumbuh di dalam medium biakan bakteri dan tidak mati walaupun dimasukkan ke dalam alkohol. Bejerink menyimpulkan bahwa orgnisme yang menyerang tembakau tersebut sangatlah kecil yang hanya dapat hidup dalam makhluk hidup yang diserangnya.

Pada tahun 1935, Windell Stanley dari AS berhasil mengkristalkan organisme yang menyerang tanaman tembakau
tersebut dan diberinya nama TMV (Tobacco Mozaik Virus).

Ciri-ciri virus:
1. Tidak memiliki bentuk sel (aseluler).
2. Berukuran antara (20 – 300) milimikron.
3. Hanya memiliki satu macam asam nukleat saja yaitu ADN (asam dioksiribo nukleat) atau ARN (asam ribo nukleat).
4. Berupa hablur atau kristal dengan bentuk yang bervariasi; oval, memanjang, silindris, kotak dan lain-lainnya.
5. Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit selubung (kapsid) yang berisi ADN atau ARN saja dan serabut ekor.

Sebagai contoh untuk kita pelajari adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang bakteri Escherichia coli.

1. Bagian kepala.
Bagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik yang masingmasing terdiri rantai polipeptida.
2. Isi tubuh.
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus, Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam
tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.
3. Ekor.
Ekor merupakan alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi, seperti gambar di samping.

2013-12-05_175351

B. Replikasi Virus

Seperti telah disebutkan virus hanya dapat berkembangbiak di dalam sel hidup/jaringan hidup, misalnya di dalam jaringan embrio, jaringan tumbuhan maupun di dalam jaringan hewan dan manusia. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian-bagian virus baru diperoleh dari sitoplasma sel yang ditempatinya. Proses perkembangbiakan virus disebut dengan istilah replikasi. Proses replikasinya dimulai sejak kontak dengan sel inang hingga terbentuknya virus-virus baru pada tahap akhir (lisis) telah berhasil diteliti oleh ahli-ahli di bidang biologi (lihat Gambar 2.3).

2013-12-05_175913

Peranan Virus bagi kehidupan

Tahukah kalian mengapa virus merugikan kehidupan makhluk hidup? Virus hidup di dalam sel hidup dengan memanfaatkan materi sel yang ditempatinya. Hal itulah yang menyebabkan virus merugikan bagi kehidupan bagi tumbuhan, hewan maupun manusia karena menyebabkan berbagai penyakit. Namun, virus juga dapat menguntungkan manusia karena sebagai vektor yang dapat dimanfaatkan dalam teknik rekayasa genetika, membuat vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit tertentu, atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu pula. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia.

1. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom)
AIDS adalah penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiensy Virus). Penyakit itu dapat ditularkan melalui kontak biasa seperti melauli luka-luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dari ibu yang menderita penyakit AIDS kepada anak yang sedang dikandungnya. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit AIDS, oleh sebab itu usaha-usaha apakah yang harus kita lakukan agar terhindar dari penyakit AIDS?

2. Hepatitis (Pembengkakan Hati)
Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan hepatitis C. Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna kulit dan selaput lendir berwarna kuning. Hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, hepatitis B cenderung menimbulkan kronis, hepatitis C cenderung beresiko menderita kanker hati. Penularannya melalui minuman yang terkontaminasi virus, jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah.

3. DB (Demam Berdarah)
Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas tinggi,
sakit kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan pada organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Vektor
penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.

4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Diduga penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang dibawa oleh mamalia golongan musang dan rakun. Virus ini
mudah sekali mengalami mutasi. Gejala-gejala penyakit ini antara lain suhu tubuh di atas 40o C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, sesak nafas, dan diare.

5. Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus. Morfologinya seperti bola, virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terserap masuk melalui saluran pernapasan. Gejala-gejalanya: demam,sakit kepala, pegal linu, kehilangan nafsu makan.

6. Gondong (Parotitis)
Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus. Virus yang hanya memiliki ARN (asam ribo nukleat) saja. Penyakit ini
ditandai dengan membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun telinga. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong mereka akan memiliki kekebalan terhadap penyakit gondong tersebut.

7. Herpes Simpleks
Virus penyebab penyakit ini menyerang kulit dan selaput lendir. Bayi, anak-anak, dan orang dewasa dapat terserang
oleh virus jenis ini. Lokasi yang diserang oleh virus ini adalah mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang-kadang otak. Virus menginfeksi tubuh melalui luka kecil. Pada bayi virus ini dapat menginfeksi pada saat kelahiran. Selain itu virus ini juga ditularkan melalui kontak seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala penyakit ini adalah timbulnya gelembung-gelembung kecil, gelembung ini sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu penyebab adanya tumor ganas di daerah genitalis tersebut.

8. Campak (Morbili)
Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Gejala yang tampak antara lain demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih
jika terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh. Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus, virus yang tidak memiliki enzim neurominidase. Di awal masa inkubasi virus berkembangbiak di saluran pernapasan atas. Di akhir masa
inkubasi virus menuju ke darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh terutama kulit.

9. Polio
Pada umumnya polio menyerang pada anak-anak dengan gejala-gejala antara lain: demam, sakit kepala, tidak enak badan,
mengantuk, sakit tenggorokan, mual, dan muntah. Kadangkadang disertai rasa kaku pada bagian leher dan tulang
belakang. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bila menyerang selaput meninges otak dan merusak sel saraf di
otak depan. Vaksin untuk folio adalah vaksin Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi mengaktifkan produksi antibodi di serum, menetralkan virus yang virulen saat memasuki aliran darah, dan mencegah serangan ke sistem saraf pusat. Sedangkan Vaksin Sabin mengandung virus folio yang telah dilemahkan.

10. Cacar
Virus penyebab cacar adalah Herpesvirusvaricellae, yang menyerang tubuh dan menimbulkan luka-luka pada
sekujur tubuh. Jika sembuh meninggalkan bopeng pada kulit tubuh dan wajah.

11. Virus Avian influenza (H5N1), menyebabkan penyakit flu burung.

Berbagai virus yang menyerang hewan
1. Rabdovirus, penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing dan monyet.
2. Avian influenza A (H5N1 ) penyebab penyakit flu pada unggas (burung, ayam) dan manusia. Virus ada 3 tipe, yaitu A, B, dan C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1 , H3N2, H5N1, H9N2. (H=Hemaglutinin, N=Neuraminidase).
3. NCD (New Castle Disease). Virus ini menyebabkan penyakit tetelo atau parrot fever pada unggas, misalnya pada ayam, dan itik.
4. Food and Mouth Disease, penyebab penyakit kuku pada hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda. Penyakit ini menyebabkan hewan ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat makan.

Berbagai virus yang menyerang tumbuhan:
1. TMV (Tobacco Mozaic Virus). Penyebab penyakit mozaik, yakni bercak-bercak kuning pada daun tembakau, tomat,
kentang, kacang kedelai. Penularannya melalui serangga.
2. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), penyebab penyakit degenerasi pembuluh tapis pada tanaman jeruk.
3. Tungro, virus yang menyerang tanaman padi sehingga pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil.
Penyebar virus ini adalah wereng cokelat dan wereng hijau.
4. Virus Yellows, menyerang tumbuhan aster.

Kegunaan virus bagi kehidupan:
1. Sebagai bahan untuk pembuatan vaksin, yaitu dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya
menimbulkan penyakit menurun atau hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus tertentu karena didalam tubuh orang yang bersangkutan telah terbentuk antibodi.
2. Sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika.

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

Jangan lupa kunjungi web kami di http://os-kaos.com/ untuk melihat berbagai koleksi kaos pendidikan dan pembelajaran dari kami like juga FP kami di https://www.facebook.com/oskaos1745

Fast Respon CP : 081938633462 dan 082331864747

ee9f2fe2-288a-4081-829e-cac8538debd6wallpaper

12/04/2013 Posted by | Biologi Umum | 2 Komentar

BIOLOGI REPRODUKSI: B I O L O G I S E L

Heru SWN, S.Kep, Ns, M.M.Kes

Website: www.schoolrack.com/medikes atau www.medikes.dikti.net

E-mail: heruswn@gmail.com

PENDAHULUAN

Beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami untuk mempelajari sel adalah:

1.  Organisme atau individu adalah suatu unit kehidupan. Manusia, hewan dan tumbuhan adalah sebuah organisme. Organisme tersusun atas berbagai sistem organ yang membentuk satu kesatuan di antaranya sistem integumen, pencernaan, sirkulasi, respirasi, ekskresi, muskuloskeletal, endokrin, reproduksi dan lainnya.

2.  Sistem organ tersusun oleh beberapa organ, misalnya sistem reproduksi wanita tersusun atas organ ovarium, tuba uterina fallopii, uterus, vagina, vulva dan lainnya. Sistem reproduksi pria tersusun atas penis, testis, prostat, vesikula seminalis dan lainnya.

3.  Organ tersusun atas jaringan-jaringan, misalnya uterus memiliki jaringan otot bernama miometrium, jaringan endotel bernama endometrium, jaringan saraf, jaringan ikat berupa ligamen-ligamen yang menopang uterus. Penis tersusun atas jaringan kulit, mukosa, jaringan otot, jaringan saraf dan lain-lain.

4.  Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Misalnya jaringan kulit merupakan sekumpulan sel-sel berstruktur pipih dan memiliki fungsi pokok yang sama yaitu sebagai penutup tubuh. Jaringan saraf tersusun atas sekumpulan sel-sel panjang bernama neuron dan berfungsi sebagai penyalur impuls saraf.

5.  Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan. Tubuh manusia dewasa memiliki kira-kira 100 triliun sel. Namun di alam ini ada organisme yang hanya memiliki beberapa sel saja, bahkan ada pula yang hanya memiliki satu sel saja, misalnya bakteri.

Sel merupakan kesatuan hidup terkecil yang sungguh-sungguh ada. Organisme hidup ada yang bersel satu disebut protozoa dan ada yang multiseluler yang disebut metazoa. Dari berbagai jenis sel yang ada di dalam tubuh manusia ada yang berumur pendek dan akhirnya digantikan oleh sel yang baru, namun ada juga yang bertahan sampai dengan akhir kehidupan misalnya sel-sel saraf.

STRUKTUR SEL

Beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami untuk mempelajari sel adalah:

Sebuah sel adalah setitik massa protoplasma yang tersusun atas:

  1. Membran sel atau membran plasma (A)

Membran plasma merupakan suatu membran yang berfungsi untuk mempertahankan komposisi yang tepat dari protoplasma karena merupakan membran semipermeabel yang selektif sehingga mampu menyaring bahan-bahan yang masuk. Pada permukaan membran sel terdapat tonjolan-tonjolan disebut mikrofili (R). Dengan adanya mikrofili, permukaan sel menjadi semakin luas.

  1. Sitoplasma/sitosol (B)

Sitoplasma merupakan bahan koloid yang kompleks tempat struktur yang lain terendam dan berfungsi dalam kegiatan anabolik dan sintetik. Di dalam sitoplasma terdapat struktur-struktur penting yang disebut organela-organela, antara lain:

  1. Nukleus atau inti sel (C)

Nukleus terdiri dari massa protoplasma yang lebih pekat dan dipisahkan dari sitoplasma oleh membran inti (D) yang selektif terhadap bahan-bahan yang masuk ke dalam nukleus. Nukleus mengendalikan sel dan kegiatannya. Di dalam nukleus terhadap kromosom yang penting artinya dalam genetika. Di dalam kromosom terdapat bahan genetik yang disebut DNA. Di dalam nukleus juga terdapat inti yang disebut nukleolus atau anak inti (E). Fungsi dari nukleolus adalah membentuk ribosom, yang selanjutnya dibawa keluar dari nukleus menuju retikulum endoplasma granulosun.

  1. Mitokondria (F)

Mitokondria berbentuk tongkat-tongkat kecil yang berfungsi dalam proses katabolisme dan respirasi sel dalam rangka membentuk energi. Termasuk di dalam proses tersebut antara lain Siklus Kreb, oksidasi piruvat dan oksidasi beta.

  1. Kompleks Golgi (G)

Kompleks golgi merupakan saluran-saluran yang terletak di dekat nukleus dan terlibat dalam proses sekresi. Sekresi sel misalnya hormon dan neurotransmitter dipak berupa vesikel sekretori (Q) kemudian dibawa menuju permukaan sel untuk dilepaskan.

  1. Lisosom (H)

Lisosom merupakan organela yang berperan dalam kegiatan pencernaan karena di dalamnya terdapat enzim hidrolitik. Sel darah putih dapat menelan bakteri, selanjutnya isi lisosom dibawa dengan hati-hati menuju vakuola membunuh dan mencerna bakteri tersebut. Pelepasan isi lisosom yang tak terkontrol justru akan mematikan sel (nekrosis).

  1. Retikulum endoplasma (I)

Ada dua jenis retikulum endoplasma yaitu retikulum endoplasma agranulosum dan retikulum endoplasma granulosum yang mengandung ribosom (J).

–       Retikulum endoplasma agranulosum berfungsi dalam proses sintesis lipid dan hormon steroid, detoksikasi racun yang larut dalam lipid di hati, dan pengendalian pelepasan Kalsium dalam mekanisme kontraksi otot.

–       Retikulum endoplasma granulosum berfungsi mengumpulkan protein yang disintesis oleh ribosom, dan selanjutnya menyalurkannya keluar dari sel.

  1. Sentrosom (K)

Merupakan organela yang berperan dalam pembelahan sel. Sentrosom terdiri atas dua sentriol (L). Pada saat pembelahan sel, sentrosom mengalami replikasi (penyalinan) menjadi dua sentriol. Masing-masing belahan akan menuju belahan sel yang berbeda.

  1. Sitoskeleton atau kerangka sel (M)

Sitoskeleton terdiri atas mikrotubulus (N) dan mikrofilamen (O). Fungsi dari sitoskeleton adalah berperan dalam motilitas sel dan mempertahankan bentuk sel.

  1. Vakuola (P)

Vakuola adalah kantong yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan membuang produks sampah sel.

  1. Peroksisom (S)

Peroksisom melindungi sel dari produk sel yang beracun yaitu H2O2 (hidrogen peroksida). Sebagai contoh adalah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh lekosit untuk membunuh bakteri. Enzim oksidatif dari peroksisom memecah hidrogen peroksida menjadi H2O (air) dan oksigen.


PEMBELAHAN SEL

Sel bertambah banyak dengan cara membelah diri. Sel-sel tubuh (sel somatis) misalnya sel otot, sel saraf, sel kulit, sel darah putih dan lain-lain membelah diri dengan cara mitosis. Sedangkan sel-sel kelamin (sel gamet) yaitu ovum dan spermatozoa membelah diri dengan cara meiosis.

1.  Pembelahan mitosis

Setiap 1 sel mengalami pembelahan mitosis akan dihasilkan 2 sel baru yang sama dengan sel semula. Jadi dalam proses ini terjadi proses copy (penyalinan). Dengan demikian dapat dihasilkan salinan-salinan sel baru seperti induknya hingga menjadi triliunan jumlahnya. Pembelahan mitosis terdiri atas 7 fase yaitu:

  1. Interfase adalah fase terpanjang, dengan ciri-ciri:

–       Sel tampak tidak aktif, tetapi memiliki arah berlawanan

–       Terjadi proses replikasi DNA

–       Sentriol membelah

–       Protein disintesis secara aktif

  1. Profase adalah tahap pertama mitotik, dengan ciri-ciri:

–       Nukleolus kabur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA dengan protein) terkondensasi menjadi kromosom. Masing-masing kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid yang mengandung informasi genetik yang sama.

–       Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel menjadi fungsi membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.

  1. Prometafase, dengan ciri-ciri:

–       Membran inti menghilang

–       Terjadi elongasi sebagian spindel mitotik dari sentrosom menuju kinetokor, berkas protein pada sentromer kromosom masing-masing pasangan bergabung.

–       Terjadi elongasi spindel lainnya menuju kromosom, tumpang tindih di pusat sel.

  1. Metafase, dengan ciri-ciri:

–       Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel

  1. Anafase, dengan ciri-ciri:

–       Spindel memendek, kinetokor memisah, kromatid ditarik ke kutub berlawanan

  1. Telofase, dengan ciri-ciri:

–       Kromosom tiba di kutub dan spindel yang telah ditarik berlawanan tak tampak

  1. Sitokenesis

–       Spindel yang tak terikat pada kromosom mulai menghilang sampai hanya bagian overlap saja yang tampak

–       Mikrotubulus diorganisasikan kembali menjadi sitoskeleton baru menuju ke tahap interfase kembali

2.  Pembelahan meiosis

Jika 1 sel gamet mengalami pembelahan meiosis secara sempurna akan dihasilkan 4 sel baru yang memiliki set kromosom hanya separuh dari sel induknya. Jadi dalam proses ini terjadi penggandaan namun tidak dengan cara copy (penyalinan). Dengan demikian dihasilkan sel-sel baru namun semuanya hanya memiliki setengah dari kromosom sel semula. Pembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap utama yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada kedua tahap tersebut terjadi fase-fase pembelahan sebagaimana halnya pembelahan mitosis. Sel yang bakal membelah secara meiosis adalah spermatogonium dan oogonium, yang memiliki 2 set kromosom atau diploid (2N) namun memiliki 4 set DNA atau tetraploid (4N). Kromosom selanjutnya digandakan menjadi sister chromatids atau homologous dyads. Langkah selanjutnya adalah:

  1. Profase I

–       Pasangan dyads membentuk tetrads, kromatid non homolog berhubungan menyilang membentuk chiasma (crossing over)

  1. Metafase I

–       Spindel mengikat dyad pada kinetokor

–       Tegangan spindel membuat tetrad berada di ekuator (pusat sel)

  1. Anafase I

–       Chiasmata menghilang dan kromatid homolog bergerak ke kutub berlawanan

  1. Telofase I

–       Mulai proses sitokinesis (pembelahan) menghasilkan 2 sel anak haploid (1N)

  1. Profase II

–       Pembentukan spindel dimulai

–       Sentrosom mulai bergerak ke kutub berlawanan

  1. Metafase II

–       Tegangan spindel membuat kromosom ada di bidang ekuator (pusat sel)

  1. Anafase II

–       Kromatid memisah dan menuju kutub berlawanan

  1. Telofase II

–       Mulai terjadi sitokinesis

  1. Gamet yang bersifat haploid (1N) terbentuk

–       Membran inti terbentuk

–       Kromosom terdispersi sebagai kromatin

–       Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing 1N kromosom dan 1N DNA.

–       Lebih lanjut, dalam fertilisasi gamet spermatozoa dan gamet ovum bersatu membentuk zigot dengan sifat diploid (2N)


REFERENSI

Anonim, Mitosis And Meiosis: Cell Division http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/ illustrations/mitosismeiosis.jpg, 2009

Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams and Wilkins, 1993.

Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid 1 Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995.

Lones Michael, Biological Representation, http://www-users.york.ac.uk/~mal503/common/ thesis/jpegimages/meiosis.jpg, 2003

Sullivan Jim, Cells Alive, http://www.cellsalive.com, 2006

Tortora G.J., Principles of Human Anatomy,  Edisi IV, Harper and Row Publisher, New York, 1986.

06/02/2010 Posted by | Biologi Umum | 8 Komentar