BIOLOGI ONLINE

blog pendidikan biologi

Bioteknologi dalam Pertanian

Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Pembuatan kompos dan biogas merupakan contoh yang
sederhana. Pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan hasil pertanian pada masa sekarang ini dilakukan secara modern, misalnya pada pemuliaan tanaman dengan menciptakan tanaman transgenik (tanaman yang gennya telah dimodifikasi), kultur jaringan, biopestisida, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh bioteknologi dalam bidang pertanian.

1. Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air
yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau
pupuk buatan yang siap pakai. Adapun keuntungan dengan cara hidroponik adalah sebagai berikut.

a. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
b. Produksi tanaman lebih tinggi.
c. Tumbuh lebih cepat.
d. Pemakaian pupuk lebih efisien.
e. Mudah pengerjaannya.
f. Tidak tergantung pada kondisi alam.
g. Tidak membutuhkan lahan luas.

Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik. Jika hidroponik media yang
digunakan untuk tumbuh akar adalah air dan media lain misalnya kerikil atau pasir. Tapi pada aeroponik tidak
menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya
dari air yang biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.

Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung
akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan tanaman.

2014-03-02_160916

2. Kultur Jaringan Tumbuhan
Mungkin kamu sering mendengar kultur jaringan tumbuhan. Tahukah kamu apakah kultur jaringan tumbuhan
itu? Teknik kultur jaringan banyak dilakukan untuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah besar dan seragam sifat
genetiknya dalam waktu relatif singkat, misalnya bibit jati, anggrek, dan kelapa sawit.

Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi sel, yaitu setiap sel membawa informasi genetik yang lengkap sehingga berpotensi untuk berkembang menjadi individu baru yang lengkap. Kultur jaringan mula-mula dilakukan oleh Frederick C. Steward. Steward mengkultur sel-sel akar tanaman wortel dalam suatu media buatan. Dari sel-sel akar itu berhasil tumbuh tanaman wortel yang lengkap. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa sel mengandung semua informasi genetik yang lengkap. Bagian yang akan ditumbuhkan melalui kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan yang digunakan biasanya dari jaringan tumbuhan yang masih muda, misalnya ujung akar, tunas, dan daun muda. Berdasarkan jenis eksplannya, kultur jaringan dapat dibedakan menjadi kultur meristem, kultur antera, kultur embrio, kultur protoplas, kultur kloroplas, kultur polen, dan lain-lain. Eksplan yang telah disterilkan ditumbuhan pada media
steril yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh.

Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya, temperatur, kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan eksplan. Jika nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan lingkungan sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi massa sel yang belum mengalami diferensiasi yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh menjadi tanaman kecil yang telah lengkap yang disebut plantlet. Sebelum dapat ditanam, plantlet harus diaklimatisasi selama beberapa waktu sehingga kondisi dan ukurannya sesuai untuk ditanam.

Teknik kultur jaringan sangat menguntungkan dalam perbanyakan tumbuhan bernilai tinggi. Selain itu tanaman
langka yang terancam punah dapat dilestarikan dengan memanfaatkan kultur jaringan. Dengan demikian kemajuan industri agrobisnis dapat terwujud dan ketahanan pangan akan meningkat.

2014-03-02_161316

3. Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas Tanaman

Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman tanaman unggul yang baru. Hal ini
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan pertanian cenderung
menurun. Tanaman unggul ini diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain itu, peningkatan hasil, juga
dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain.
Sebagai contoh, nilai tambah pada beberapa tanaman unggul yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut.
a. Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi jalar.
b. Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.
c. Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan tingkat kesegaran dan tekstur yang lebih baik.
d. Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan dengan kandungan protein penyebab alergi yang
lebih rendah
e. Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan lycopene yang tinggi yang berguna
sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker, bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol,
serta pada padi dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
f. Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati penyakit manusia, misalnya pada
tanaman tembakau yang telah direkayasa sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker.
g. Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.

Penerapan bioteknologi tanaman juga dapat memudahkan petani dalam proses budidaya tanaman. Misalkan dalam
pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu. Sebagai contoh adalah tanaman berlabel Roundup Ready yang terdiri dari kedelai, canola (sejenis tanaman penghasil minyak), dan jagung yang tahan terhadap herbisida Roundup. Di dunia saat ini telah banyak dilepas berbagai tanaman jenis baru hasil penerapan bioteknologi. Misalnya di China pada tahun 2006 telah telah dikembangkan sekitar 30 spesies tanaman transgenik, antara lain padi, jagung, kapas, kentang, kedelai, tomat tahan virus, petunia dengan warna bunga bary, paprika tahan virus, dan kapas tahan hama) yang telah dilepas untuk produksi. Indonesia sebagai negara agraris sangat membutuhkan tanaman jenis ungul untuk meningkatkan produksi pangan.

Nah, kamu sebagai generasi muda berperan besar dalam proses alih teknologi, khususnya bioteknologi. Dengan belajar tekun, banyak mencari pengetahuan baru, dan meningkatkan daya kreativitas, kamu dapat menjadi ahli bioteknologi dan berkarya seperti ahli bioteknologi di luar negeri! Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi adalah sebagai berikut.

a. Padi Golden Rice
Padi merupakan tanaman pangan utama dunia. Dengan demikian padi menjadi prioritas utama dalam bioteknologi.
Selain padi, tanaman pangan yang telah banyak mendapat sentuhan bioteknologi adalah kentang. Penerapan
bioteknologi pada tanaman padi sebenarnya telah lama dilakukan. Salah satu produknya adalah pari jenis golden rice
yang dikenalkan pada tahun 2001. Diharapkan padi jenis ini dapat membantu jutaan orang yang mengalami kebutaan
dan kematian dikarenakan kekurangan vitamin A dan besi. Vitamin A sangat penting untuk penglihatan, respon
kekebalan, perbaikan sel, pertumbuhan tulang, reproduksi, hingga penting untuk pertumbuhan embrionik.
Nama Golden Rice diberikan karena butiran yang dihasilkan berwarna kuning menyerupai emas karena mengandung
karotenoid. Rekayasa genetika merupakan metode yang digunakan untuk produksi Golden Rice. Hal ini disebabkan
karena tidak ada plasma nutfah padi yang mampu untuk mensintesis karotenoid.

b. Kentang Russet Burbank
Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan dalam produksi kentang. Baik dalam teknik penyediaan bibit,
pemuliaan kentang, hingga rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-sifat unggul kentang. Dalam hal
penyediaan bibit, saat ini teknik kultur jaringan telah banyak digunakan. Teknik kultur jaringan me-mungkinkan petani mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik dengan induknya. Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet Burbank yang memiliki kandungan pati yang tinggi yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik
kentang dengan kualitas yang lebih baik karena menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.

c. Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah diaplikasikan pada tanaman hortiklutura. Sebagai contoh yang cukup terkenal
adalah tomat FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat
berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat FlavrSavr ini sangat
berguna dalam pengiriman buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan konsumen.

d. Tembakau Rendah Nikotin
Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok adalah gangguan kesehatan karena kadar nikotin yang tinggi.
Pendekatan bioteknologi dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan merakit tanaman tembakau
yang bebas kandungan nikotin. Pada tahun 2001 jenis tembakau ini diklaim dapat mengurangi resiko serangan
kanker akibat merokok. Selain bebas nikotin, sentuhan bioteknologi lain juga dilakukan untuk tanaman tembakau
misalnya dengan meningkatkan aroma menggunakan gen aroma dari tanaman lain. Salah satu yang telah berhasil adalah
mengabungkannya dengan aroma buah lemon.

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit???? Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan??? Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek????? Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah????? Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462 INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES PAK ZAIF

IKLAN

Ingin kaos bertema BELAJAR, PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN?, bosan dengan kaos yang ada?, ingin mengedukasi keluarga atau murid dengan pembelajaran. HANYA KAMI SATU-SATUNYA DI INDONESIA PERTAMA KALI KAOS BERTEMA PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN COCOK DIPAKAI UNTUK SEMUA KALANGAN DAN MEMBERI KESAN EDUKASI DAN PEMBELAJARAN DALAM SETIAP PEMAKAIAANYA

Jangan lupa kunjungi web kami di http://os-kaos.com/ untuk melihat berbagai koleksi kaos pendidikan dan pembelajaran dari kami like juga FP kami di https://www.facebook.com/Kaospembelajaran?ref=hl

Fast Respon CP : 081938633462 dan 082331864747 PIN BB: 7BD178A5 WA: 081615875217

ee9f2fe2-288a-4081-829e-cac8538debd6wallpaper

03/01/2014 Posted by | Bioteknologi | 1 Komentar

BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus sp.)

Pendahuluan

Dalam kehidupan manusia jamur atau cendawan dapat mendatangkan keuntungan maupun kerugian. Manfaat langsung, misalnya beberapa jamur dapat dijadikan bahan makanan, seperti jamur merang, jamur kuping, jamur kancing, jamur sitake dsb. Manfaat tidak langsung yaitu banyak jamur yang menjadi bagian di dalam pembuatan obat-obatan tradisional (misalnya jamu) atau obat-obatan modern. Jamur yang tergolong bermanfaat tidak langsung, antara lain: bolets, supa kakabu didalam ramuan jamu ataupun obat gosok atau balur, sedangkan yang sudah popular sejak ribuan tahun adalah jamur ling-zhie dalam bentuk serbuk, pil, kapsul ataupun produk olahan didalam ramuan obat tradisional. Selain mendatangkan keuntungan, beberapa jenis jamur juga merugikan, misalnya sebagai penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan maupun manusia. Pertumbuhan jamur pada bambu ataupun kayu yang dijadikan bahan bangunan juga merugikan karena dapat mengakibatkan kerusakan.

Secara luas, cendawan diidentifikasi berdasarkan sifat fase seksualnya menjadi empat kelas utama, yaitu Ascomycetes, Basidiomycetes, Phycomycetes, dan fungi Imperfecti (cendawan tidak sempurna). Jamur adalah fungi berfilamen dengan Ascomycetes dan, Basidiomycetes. Perbedaan utama kelompok tersebut adalah bahwa spora seksual Ascomycetes berkembang dalam sebuah kantong asci dan tersebar ketika dinding asci pecah. Basidomycetes menghasilkan struktur yang berbeda, yaitu basidum tempat spora seksual terbentuk dan tersebar. Karena tidak mengandung klorofil, jamur tidak melakukan fotosintesis, dan karena itu tergantung pada sumber energi lain. Beberapa jenis jamur bersifat parasit, yang lain saprofit dan sebagian lagi hidup bersimbiosis dengan tanaman lain. Sebagian besar jamur membentuk fruiting bodies (tubuh jamur) di atas tanah (epigeal), pada jamur lain, fruiting bodies terbentuk di bawah tanah (hipogeal). Spesies saprofit memperoleh makanan dari bahan organik tak hidup. Umumnya, cendawan tersebut menghasilkan fruiting bodies (ascocarp dan basidiocarp), dan disebut jamur pada saat kondisi suhu, kelembaban, dan hara spesifik terpenuhi.

Tidak semua jamur dapat dimakan, ada jamur yang tidak baik-santap dan atau beracun. Sebelum dimakan jamur harus diidentifikasi dan diperiksa keamanannya. Dari spesies yang baik-santap, sebagian dibudidayakan sedang yang lain dikumpulkan dari alam liar. Jamur yang ditemukan di alam liar telah dikonsumsi selama berabad-abad, dan hampir dimanapun dianggap sebagai makanan lezat yang mahal harganya. Karena ketidakpastian akan keberadaan dan produksinya di alam liar, jamur ini tidak dianggap sebagai sumber pangan pokok dan dapat diandalkan. Jamur umumnya merupakan pelengkap hidangan yang disukai karena tekstur dan aromanya. Bergantung pada frekuensi dan jumlah yang dikonsumsi, jamur dapat merupakan sumber gizi yang penting.

Dari 2000 spesies jamur yang dapat dimakan hanya sekitar 25 jenis yang dibudidayakan sebagai bahan pangan manusia. Jamur yang sudah dibididayakan dan dikembangkan manusia sebagai berikut:

Nama Umum Spesies
Jamur abalon

Pleurotus abalonus

Jamur kepala beruang Hericium erinaceus
Jamur tanah hitam Tuber melanosporum
Jamur kancing/ champignon Agaricus bisporus/ A. bitorquis
Jamur bulan/ canterele Cantharellus cibarius
Smut jagung Ustilago maydis
Jamur gajih/ Enoki/enokitake Flammulina velutipes
Jamur kompos Agaricus campestris
Jamur kepala monyet Hericium coralloides
Morel Morchella hortensis/ M. esculenta, dll
Nameko Pholiota nameko
Jamur tiram Pleurotus ostreatus dan spesies lain
Jamur pinus Tricholama matsutake
Jamur gimbal Coprinus fumetarius
Jamur kayu/shitake Lentinula edodes
Jamur merang/padi Volvariella volvacea
Jamur stropharia Stropharia rugoso-annualata
Jamur kulit pernis/ Lingzhi Ganoderma lucidum
Jamur kuping putih/ perak Tremella fuciformis
Jamur kuping kayu Auricularia polytricha

Sebagai bahan makanan jamur mengandung banyak vitamin, seperti tiamin (vitamin B1, riboflavin (vitamin B2) niasin, vitamin C, biotin dsb. Selain itu juga mengandung mineral seperti: K, P, Ca, Cu, Mg serta beberapa unsur mikro lainnya.

Botani Jamur Tiram (kerang)

Jamur tiram atau fruiting bodies cendawan, memiliki tudung (pileus) mirip kulit kerang dengan bilah lembaran-lembaran tipis pada permukaan bawahnya, tempat spora disebarkan, dan letaknya yang eksentrik pada batangnya (stipe). Bagian bawah yang berwarna putih dan melekat pada media adalah miselium.

Pertumbuhan miselium optimum terjadi pada suhu sekitar 27ºC. namun respon perkembangan tubuh buah jamur terhadap suhu memang berbeda-beda menurut spesies dan strain. Kelompok strain suhu tinggi lebih menyukai suhu 25-30ºC dan kelompok strain suhu rendah optimum pada suhu 12-15ºC.

Miselium sangat toleran terhadap CO2 dan akan tumbuh pada lingkungan yang mengandung 15-20% CO2, tetapi tubuh buah tidak toleran terhadap kondisi ini. Pada kadar CO2 lebih tinggi dari 0,06% batang jamur akan memanjang dan pertumbuhan tudung buah berkurang atau terhambat.

Kelembaban udara juga mempengaruhi pertumbuhan bibit, miselium dan badan buah. Kelembaban udara berkisar antara 80-90, kalau kurang maka substrat akan mengering dan pertumbuhan badan buah akan terganggu atau terhambat.

Cahaya kurang penting untuk pertumbuhan miselium, bahkan pertumbuhan miselium lebih baik pada kondisi gelap. Namun cahaya sekalipun dalam waktu singkat diperlukan dalam perkembangan primodia, absennya cahaya akan mengurangi besarnya tudung dan intensitas cahaya rendah akan menyebabkan tudung berwarna pucat.

Budidaya Jamur Tiram

Berdasarkan tingkat produksi di dunia, maka jamur tiram merupakan urutan nomor 6 setelah jamur kuping. Negara penghasil tiram adalah Cina, Taiwan, Jepang, Thailand, Pakistan, Indonesia, Singapura, Jerman, dan Nederland. Di Indonesia sejak awal tahun 1980 an perusahaan jamur telah berdiri yaitu jamur shitake, jamur kuping, dan jamur tiram. Dalam skala menengah ke atas dengan produksi rata-rata per hari antara 100-250 kg jamur segar. Walaupun kendala utama yang harus dihadapi adalah langkanya tenaga terampil, kurangnya bibit yang baik, penguasaan teknologi terbatas, modal yang terbatas serta pangsa pasar.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk media tanam atau substrat, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul), juga sarana dan prasarana yang memadai.

Bagi para pemula sebaiknya tidak membuat log sendiri, karena membutuhkan investasi besar dan biasanya karena kurang terampil resiko kontaminasi pada saat penbuatan media tinggi, bisa lebih dari 5%. Padahal menurut ketentuan, nilai kontaminasi kurang dari 3%.

Budidaya jamur ini umumnya menggunakan kantong silinder, tabung atau blok (batang kayu yang pres). Batang kayu alami kadang masih digunakan, meskipun jarang. Banyak macam produk limbah pertanian atau industri bisa digunakan antara lain: serbuk gergaji, jerami, limbah kapas, bagas tebu, daun pisang, tongkol jagung, dan koran bekas. Semua bahan tersebut sering digunakan dan biasanya ditambah nutrisi lain seperti dedak, jagung, kapur, dan pupuk.

Bibit jamur yang ditanam pada media memerlukan waktu 3-4 minggu untuk menyempurnakan penetrasi. Dengan budidaya dalam plastik pembungkus biasanya dibuka dan medium diterangi. Penyiraman yang tepat sangat penting selama periode pertumbuhan jamur karena dapat menjadi banyak flush (panen raya atau bersamaan)

Dalam pengendalian hama penyakit pada budidaya jamur ini banyak dilakukan secara preventif, dengan mengisolasi media yang terkontaminasi jamur lain pada tempat tersendiri. Sedangkan dengan menjaga keberhasilan di dalam dan lingkungan sekitar kumbung jamur, maka hama akan terkontrol. Adapun hama yang sering dijumpai adalah rayap, lalat, siput tanpa cangkang (slug), nematoda, dan tungau.

Panen jamur dilakukan sebelum tepi tudung mulai mengeriting, dengan dicabut dari medium, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati, agar tudumg tidak pecah dan media tidak terbawa. Jamur tiram sangat mudah keringdan umur pasca panennya pendek jika tidak disimpan pada suhu rendah dan kelembaban tinggi. Jamur yang tidak dikonsumsi segar diolah melalui pengeringan udara atau pengalengan dalam larutan garam.

Keuntungan Komparatif

Suatu keunggulan yang spesifik dari jamur bila dibandingkan tanaman lain maupun dalam mengubah selulosa atau lignin menjadi polisakarida dan protein yang bebas kolesterol. Jamur tersebut umumnya jamur kayu (jamur tiram) dan jamur merang. Oleh karena itu sebagian masyarakat tertentu memiliki jenis jamur tersebut sebagai variasi menu makanan sehari-hari untuk menghindari kadar kolesterol yang tingggi dalam darah, sehingga dapat mengurangi serangan darah tinggi (stroke) yang dapat muncul sewaktu-waktu. Aspek keuntungan lain yang nyata bila dibandingkan dengan bahan makanan dari makanan lain adalah nilai gizi, khususnya protein berkisar antara 10,5-30,4; lemak 1,6-2,2; serat 7,5-8,7; Thiamin 4,8 mg/100 g BK; Riboflavin 4,7mg; Niasin 105,8 mg; Calsium 33 mg; Fosfor 134,8 mg; Besi 15,2 mg dan Na 83,7 mg.

Jamur-jamur tersebut dapat diolah sebagai makanan dalam bentuk segar atau kering ataupun makanan ringan, seperti kripik, krupuk, dan chiki jamur. Contoh bentuk olahan dalam bentuk segar adalah botok jamur, pepes jamur, soto, sup tumis, bakso, abon, bakwan dll.

Sumber Pustaka:

1.         Tahir Pasribu, dkk, 2002, Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. PT Gramedia. Jakarta.

2.        suriawiria U, 2000, Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu (Shitake, Kuping, Tiram). Penebar Swadaya. Jakarta.

3.        Vincent E.R dan Mas Yamaguchi, 1999, Sayuran Dunia Jilid 3. ITB. Bandung.

Berbagai Macam Formula dalam Budidaya Jamur

1.      Formula 1

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Bekatul …………………………………………………………..     1.000 g

Gipsum ………………………………………………………….         150 g

Kapur ……………………………………………………………           50 g

TSP ………………………………………………………………          50 g

2.      Formula 2

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Bekatul …………………………………………………………..          50 g

Tepung jagung …………………………………………………            4 g

Magnesium sulfat ………………………………………………             1g

Kalsium sulfat ……………………………………………………         10 g

pH media ……………………………………………………….        5,0-5,5

3.      Formula 3

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………   10.000 g

Sisa kapas atau sisa kertas …………………………………..         100 g

Bekatul …………………………………………………………..           50 g

pH media ………………………………………………………..              5,0

4.      Formula 4

Serbuk gergaji kayu ……………………………………………           50%

Bekatul …………………………………………………………..             5%

Tepung jagung …………………………………………………              4%

Gips ……………………………………………………………..              1%

Air bersih ………………………………………………………..       50-60%

Ph ………………………………………………………………..        4,5-5,5

Cara Perawatan Jamur Kayu

Media jamur yang dipenuhi dengan miselium siap ditumbuhkan untuk membentuk badan buah. Pembentukan tubuh buah dilakukan dengan membuka plastik pembungkus media, sehingga miselium cukup mendapatkan oksigen.

Pembukaan plastik media dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

Ø      Tutup plastik yang terdiri dari ring dan kapas/kertas dilepas dan plastik digulung ke bawah.

Ø      Seluruh bagian atas plastik disayat dan dibuang.

Ø      Pada beberapa sudut disayat untuk membuat lubang tanpa membuka tutup kertas.

Ø      Tutup kertas dibuang tanpa membuka plastik dan ring.

Dua minggu setelah plastik dibuka biasanya akan terbentuk tubuh buah. Tubuh buah jamur yang telah berumur 2-3 hari siap untuk dipanen.

Temperatur, jamur kayu membutuhkan suhu 25-30º C untuk pertumbuhan miselium dan 15-30º C untuk pertumbuhan badan buah. Temperatur 0º C akan menghentikan metabolisme jamur.

Cahaya, cahaya yang dibutuhkan adalah cahaya baur atau tidak langsung, bukan cahaya langsung. Sinar matahari langsung menyebabkan pertumbuhan kurang baik, sinar ini mengandung UV, infra merah yang akan merusak sel jamur.

Kelembaban udara, kelembaban dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium dan buah sekitar 60-80%. Sedang untuk pertumbuhan badan buah dikehendaki kelembaban lebih dari 80%. Apabila kelembaban terlalu rendah, penyerapan nutrisi dari media akan terganggu. Kondisi lingkungan yang diinginkan jamur pada berbagai fase tumbuh dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis Jamur

Kondisi Optimal Pertumbuhan

Inkubasi

Growing

Suhu (ºC)

rH (ºC)

Suhu (ºC)

rH (ºC)

Pleurotus abalone

20-25 90-95 18-24 95-100
Pleurotus ostreotus 22-28 90-98 16-22 95-100
Auricularia polytrica 20-25 80-90 28-30 95-100
Lentinula edodes 21-27 95-100 16-18 95-100

Perawatan yang perlu dilakukan selama pertumbuhan buah adalah menjaga ruangan agar lembab dengan melakukan pengabutan.

Pembuatan Keripik Jamur

Bahan untuk bumbu

Bawang putih halus 1 sdm

Garam 1 sdt

Ketumbar halus 1 sdt

Air 250 ml

Bahan campuran tepung

500 g tepung beras

1 bungkus tepung hong kue

1 sdt baking powder

2 bungkus royco/masako

Cara pembuatan

  1. Jamur basah 1 kg dipotong-potong menjadi 2 bagian.
  2. Direndam dalam bumbu 2 menit.
  3. Ditiriskan dan diperas.
  4. Masukkan dalam campuran tepung sampai rata.
  5. Goreng setengah matang dalam minyak yang sudah panas.
  6. Ditiriskan selama 8 jam/1hari.
  7. Goreng lagi sampai matang/kering.

 

IKLAN

CV ZAIF ILMIAH (BIRO JASA PEMBUATAN PTK, KARYA ILMIAH, PPT PEMBELAJARAN, RPP, SILABUS, DLL))

Ingin membuat PTK tapi merasa sulit????

Ingin membuat Karya Ilmiah tetapi kesusahan???
Ingin membuat presentasi powerpoint untu pembelajaran merasa sulit dan gaptek?????

Ingin membuat RPP dan silabus serta perangkat pembelajaran tetapi susah?????

Kini tidak usah bingung lagi ada Pak Zaif yang siap membantu berbagai kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi di bidang pendidikan di CV Zaif Ilmiah semua masalah anda di bidang pendidikan akan dibantu, ingin membuat PTK saya bantu, membuat Karya Ilmiah saya bantu, membuat berbagai perangkat pembelajaran saya bantu untuk info lebih lanjut hubungi Contact Person 081938633462

INSYA ALLAH semua kesulitan dan kesusahan anda akan ada solusinya jangan lupa hubungi Pak Zaif di nomer 081938633462 ATAU lewat E-mail di zaifbio@gmail.com. DIJAMIN PTK ATAU KARYA ILMIAHNYA BARU LANGSUNG DIBIKINKAN BUKAN STOK LAMA ATAU COPY PASTE SEHINGGA DIJAMIN ORIGINALITASNYA

TERIMA KASIH DAN SALAM GURU SUKSES

PAK ZAIF

03/17/2012 Posted by | Bioteknologi | 3 Komentar

TEKNOLOGI PERTANIAN di ERA BIOTEKNOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

 

 1.1 LATAR BELAKANG

Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat. Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian. Metode ini sebenarnya telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari  oleh masyarakat umum.

Perkembangan bioteknologi pada saat ini sudah semakin maju dan berkembang. Hal tersebut di tandai dengan semakin banyaknya produk bioteknologi di pasaran, diantaranya seperti yoghurt, kefir, dan lain sebagainya. Dengan semakin membanjirnya produk tersebut, maka pengetahuan tentang bioteknologi semakin diperlukan.

1.2 TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai bioteknologi. Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami peranan bioteknologi dalam kehidupan, terutama dalam bidang teknologi pertanian.

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bioteknologi dan Peranannya

Bioteknologi merupakan aplikasi untuk bidang industri yang dibuat dalam teknik dan instrumen dari penelitian biologis yang bertujuan untuk meningkatkan kegunaan tumbuhan dan hewan mikroorganisme untuk penggunaan yang spesifik (Encyclopedia Britannica, 2006).

Dari pengertian diatas terdapat beberapa poin penting pada bioteknologi, yaitu :

  • Aplikasi untuk industri.
  • Pendayagunaan penelitian biologis untuk mengembangkan makhluk hidup yang ada.
  • Penggunaan yang spesifik.

Bioteknologi akan menghasilkan luaran yang disebut GMO ( Genetically Modified Organism ) yang berguna untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Menurut WHO, fungsi dari GMO adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan produktivitas pangan

Dengan adanya GMO maka produksi pangan seperti kecap dan yoghurt bisa berlangsung terus. Produktivitas pangan bisa berlanjut.

  • Meningkatkan nilai nutrisi pangan

GMO dapat meningkatkan nilai nutrisi pangan Lactobacillus acidophilus karena mampu menambahkan nutrisi pada pangan yang dijadikan substrat hidupnya. Mikroba non pathogen antara lain   Lactobacillus  bulgaricus,  Streptococcus thermophillus, dan mikroba yang tergolong probiotik yaitu  dan Bifidobacterium  mampu memproduksi asam asetat  dan beberapa asam amino serta vitamin-vitamin yang diproduksi oleh mikroba, dan  merupakan prekursor pembentukan hemoglobin Asam asetat  dan beberapa asam amino  serta   vitamin-vitamin   yang   diproduksi  oleh   mikroba, adalah  merupakan  precursor pembentukan hemoglobin (Adriani, diakses tanggal 16 Mei 2010).

  • Meningkatkan kesehatan manusia (konsumen)

Meningkatnya nilai nutrisi pada makanan/minuman, dapat meningkatkan kesehatan konsumennya. Seperti yang telah djelaskan pada poin sebelumnya bahwa dengan GMO nutrisi pangan bisa meningkat sehingga kesehatan konsumen bisa meningkat.

  • Mengurangi penggunaan bahan kimia pada pertanian

Dengan adanya GMO , produsen dapat beralih dari zat kimia dalam produksinya. Dengan itu , efek dari zat kimia juga dapat dikurangi.

  • Meningkatkan pendapatan petani

GMO bisa menumbuhkan potensi untuk berdirinya industri yang menggunakan GMO. Dengan berdirinya industri-industri tersebut maka bahan segar pertanian dibutuhkan. Dibandingkan bila bahan segar tersebut dijual biasa saja (dijual segar) dengan dijual untuk industri tersebut maka keuntungan petani akan lebih besar bila bahan segar tersebut dijual untuk industri yang menggunakan GMO. Dengan demikian secara tidak langsung GMO berperan dalam meningkatkan pendapatan petani.

  • Mempertahankan keberlangsungan dan ketahanan pangan.

GMO (Genetically Modified Organisms) sebagai contoh adalah bakteri Lactobacillus bulgaricus bisa melakukan proses metabolisme secara terus menerus tanpa lelah. Hal tersebut bisa menjadi keuntungan bagi produsen dimana produsen bisa melakukan proses produksi pangan tanpa berhenti. Dengan adanya proses produksi yang bisa terus menerus maka keberlangsungan pangan bisa terjamin. Contoh lainnya adalah penggunaan bakteri yang telah direkayasa dengan jalan rekombinan DNA. DNA virus berisi zat pestisida alami disisipkan pada bakteri tertentu, kemudian bakteri tersebut dibiakkan dalam tanaman padi (misalnya) sehingga padi tersebut bisa menghasilkan pestisida sendiri. Dengan terjaminnya pangan-pangan diatas karena peran GMO maka keberlangsungan dan ketahanan pangan bisa terjadi.

2.2 Permasalahan Pertanian di Indonesia dan Peranan Teknologi Pertanian

Permasalahan pertanian di Indonesia, dikelompokkan menjadi 4 permasalahan menurut penulis. Berikut adalah permasalahan-permasalahan yang ada:

  • Minimnya Infrastruktur yang ada.
  • Kurangnya pemberdayaan petani.
  • Perkembangan posisi tawar petani yang kecil.
  • Hasil pertanian yang tidak diolah dan langsung dijual.

Indonesia Expanding Horizons menyatakan beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu:

1.      Fokus dalam pendapatan para petani; titik berat di padi tidak lagi dapat menjamin segi pendapatan petani maupun program keamanan pangan;

2.      Peningkatan produktifitas adalah kunci dalam peningkatan pendapatan petani, oleh karena itu pembangunan ulang riset dan sistem tambahan menjadi sangat menentukan;

3.      Dana  diperlukan,  dan  dapat  diperoleh  dari  usaha  sementara  untuk memenuhi kebutuhan kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBN;

4.      Pertanian yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting, dan harus dipandang sebagai aktifitas antar sektor. Pemerintah perlu memastikan integritas  infrastruktur  dengan  keterlibatan  pengguna  irigasi  secara lebih  intensif,  dan  meningkatkan  efisiensi  penggunaan  air  untuk mencapai panen yang lebih optimal hingga setiap tetes air;

5.      Fokus dari peran regulasi dari Departemen Pertanian perlu ditata ulang. Kualitas  input  yang  rendah  mempengaruhi  produktifitas  petani; karantina  diperlukan  untuk  melindungi  kepentingan  petani  dari penyakit  dari  luar  namun  pada  saat  yang  bersamaan  juga  tidak membatasi masuknya bahan baku impor; dan standar produk secara terus  menerus  ditingkatkan  di  dalam  rantai  pembelian  oleh  sector swasta, bukan oleh pemerintah.

Solusi diatas merupakan solusi umum untuk semua permasalahan. Namun untuk permasalahan yang disebutkan penulis, maka solusinya bisa ditemukann dengan penerapan teknologi pertanian (untuk poin1, 3 dan 4).

Teknologi pertanian merupakan teknologi yang digunakan untuk menangani masalah pertanian baik pada waktu pra panen maupun pasca panen. Pada pra panen bisa digolongkan penyediaan alat-alat pertanian yang cukup, sedangkan pasca panen berperan dalam pengolahan dan penanganan hasil-hasil pertanian agar tetap segar dan kualitasnya tetap terjaga.

Pada pembahasan kali ini penulis fokus terhadap permasalahan pasca panen dengan biteknologi. Di era bioteknologi seperti saat ini maka penanganan pasca panen (Teknologi Pertanian)  lebih ditekankan pada penggunaan bioteknologi. Contohnya adalah tomat yang diperlambat pemasakannya seperti yang ada di Amerika Serikat, seperti yang dinyatakan oleh WHO. Contoh lainnya yaitu pengalihan produk segar pertanian menjadi produk lain yang lebih bermutu seperti kedelai hitam menjadi kecap dengan menggunakan bantuan dari Aspergillus wentii atau susu menjadi yoghurt dengan bantuan dari Lactobacillus bulgaricus.

2.3 Teknologi Pertanian di Era Bioteknologi

Dengan berkembangnya bioteknologi, teknologi pertanian makin sering menggunakan bioteknologi untuk memudahkan konsumennya. Seperti diantaranya adalah produksi yoghurt sehingga konsumen yang menderita lactose intolerance tidak perlu lagi meminum lactacid, seperti yang dinyatakan oleh Prayogo pada tahun 2010.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Luaran dari bioteknologi merupakan GMO (Genetically Modified Organisms) yang bisa membantu peningkatan produktivitas pertanian.
  2.  Teknologi pertanian yang berhubungan dengan bioteknologi lebih mengarah pada pengolahan pasca panen agar kualitas dan daya tahan bahan segar meningkat.
  3. Teknologi pertanian pada era bioteknologi berperan untuk memudahkan kehidupan konsumen.

 

 

 

3.2   Saran

Sebaiknya pembelajaran mengenai bioteknologi lebih digalakkan lagi agar pengetahuan mengenai bioteknologi dan penerapannya lebih baik lagi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Adriani, Lovita. Komposisi dan Imbangan Bakteri Pada Pembuatan  Yoghurt Terhadap Nilai

          Hematologik Mencit.http://www.pustaka.unpad.ac.id. Diakses tanggal 16 Mei 2010.

 

Assad, Mariana.2007. Biotechnology: A Reader’s Guide to Selected Sources. Bibliotheca

Alexandrina.

Food Safety Department World Health Organization.2005.Modern food biotechnology, human

          health and development an evidence-based study. Department of Food Safety, Zoonoses

and Foodborne Diseases.

 

Indonesia Expanding Horizons.Prioritas Masalah Pertanian di Indonesia.

http://siteresources.worldbank.org. Diakses tanggal 16 Mei 2010.

 

Prayogo, Yissa L.2010.Lactose Intolerance.http://yissaprayogo.wordpress.com. Diakses tanggal

16 Mei 2010.

10/27/2011 Posted by | Bioteknologi | 2 Komentar